Delman Raih Pendanaan Senilai US$ 1,6 juta Udari Intudo Ventures, Prasetia Dwiharma, dan Qlue
Delman, perusahaan rintisan manajemen big data, belum lama ini mengumumkan telah menerima pendanaan tahap awal (seed funding) senilai USD 1,6 juta. Pendanaan ini diperoleh dari Intudo Ventures. Selain Intudo, investor lain yang terlibat adalah Prasetia Dwidharma Ventures dan Qlue Performa Indonesia.
Delman akan menggunakan pendanaan ini untuk melakukan ekspansi bisnis yang agresif. Delman akan mengembangkan ekosistem manajemen big data yang dapat digunakan klien untuk membuat prediksi dan keputusan bisnis. Selain itu, perusahaan juga akan membangun Delman R&D Center (pusat pengembangan dan riset big data) di Surabaya tahun ini.
Founder & CEO Delman, Surya Halim, menjelaskan pendanaan tahap awal ini merupakan kerja sama strategis Delman dengan Intudo Ventures, Prasetia Dwidharma Ventures, dan Qlue Performa Indonesia. Delman akan mengembangkan ekosistem manajemen big data secara end-to-end. Caranya, mulai dari menggabungkan, membersihkan, dan mengklasifikasi data. Delman juga akan memvisualisasikan data dalam bentuk dashboard yang mudah dipahami. Solusi manajemen big data Delman membantu perusahaan untuk mempercepat proses integrasi data yang berasal dari berbagai sumber. Data tersebut akan diolah dan dianalisis untuk menghasilkan insight terbaik yang dapat digunakan oleh manajemen perusahaan dalam pengambilan keputusan.
Berdiri 2018, Delman bekerja sama dengan Qlue untuk membantu manajemen big data berbagai perusahaan dan instansi pemerintah. Selama ini big data di kedua jenis perusahaan tersebut tidak beraturan dan diolah dengan cara tradisional. Delman akan membantunya dengan lebih efisien melalui proses otomatisasi pengolahan data. Delman juga telah bekerjasama dengan beberapa perusahaan riset dan konsultasi ternama di Indonesia. Yang terakhir ini untuk membuat desain penyatuan data untuk klien. Dengan begitu, akan memudahkan perusahaan dalam menyusun strategi bisnis yang tepat.
“Masalah klasik terkait data di Indonesia adalah banyaknya data yang tidak terstruktur dan tidak serasi satu sama lain. Data diolah secara tradisional. Ini karena minimnya wawasan tim dalam mengolah data. Kami menemukan bahwa rata-rata perusahaan mengeluarkan USD 200 ribu dan 70% waktunya untuk membersihkan dan mengklasifikasikan data menjadi sebuah database. Banyak data yang bentuknya tidak seragam, tidak beraturan, hingga salah ketik. Ini akan menyulitkan data scientist untuk mengolah data tersebut dan menjadikannya analisis yang tepat secara real-time. Oleh karena itu, Delman hadir untuk mempercepat proses integrasi dan pengolahan data dari berbagai sumber hingga 30 kali lebih cepat. Kami juga akan mengimplementasikan kecerdasan buatan dan pemelajaran mesin dalam proses data cleansing dan warehousing,” kata Surya Halim.
Fitur Delman yang Lebih Mudah untuk Mengolah Data
Delman mendorong perusahaan untuk mengoptimalkan sumber daya manusia dan efisiensi dalam analisis big data. Caranya, dengan menyajikan berbagai fitur yang dapat diimplementasikan secara mudah. Fitur ini sepertiData Cleansing Assistant, Identity Matching, dan juga konfigurasi spesifik, disesuaikan dengan kebutuhan klien. Untuk mendukung hal tersebut, Delman akan membangun Delman R&D Center di Surabaya dan merekrut data scientist terbaik untuk mengembangkan produk dan layanan analisis big data, termasuk merekrut data scientist Indonesia yang saat ini bekerja di Silicon Valley.
Founding Partner Intudo Ventures Eddy Chan mengatakan, “Dengan menggabungkan pendekatan lokal dan keahlian teknis tingkat global, Delman mendukung perusahaan di Indonesia melalui solusi big data yang dikembangkan khusus untuk bisnis Indonesia. Tujuan akhirnya, membantu end-user memperoleh hasil yang lebih baik. Sejak bertemu dengan founding team Delman di Silicon Valley pada tahun 2017, kami melihat pertumbuhan mereka sebagai manajemen yang solid dan kami akan terus mendukung mereka ke depannya.”
Sementara itu, Founder dan CEO Qlue Rama Raditya mengatakan di tengah pandemi Covid-19, Qlue tetap secara aktif melakukan investasi di startup yang memiliki potensi besar, salah satunya adalah Delman. Qlue memiliki kesamaan visi dengan Delman, yaitu mengakselerasi perubahan positif melalui solusi teknologi. Qlue percaya, Delman akan menjadi pemain utama di industri big data. Delman bisa mendorong big data ke level yang lebih tinggi di Indonesia.
“Pasar big data di Indonesia akan terus berkembang dan pemenuhan kebutuhan solusi big data pun mulai bergeser ke perusahaan lokal karena solusi yang diberikan sesuai dengan kebutuhan perusahaan Indonesia. Selain itu kami melihat banyak perusahaan di Indonesia yang ingin melakukan transformasi digital, namun belum optimal dalam mengolah dan menganalisis big data. Kami berharap investasi ini akan membantu Delman untuk terus melakukan inovasi di bidang AI dan machine learning untuk analisis big data,” tutup Rama.