Ini Dia, Cerita Desainer Samsung Tentang One UI 2
Tidak seperti di masa lalu ketika ponsel memiliki tombol fisik dan sejumlah fitur terbatas, smartphone sekarang menawarkan berbagai fungsi lebih banyak. Dengan smartphone kita dapat berinteraksi melalui layar sentuh. Namun, menggunakan media tampilan perangkat untuk alat input terkadang menghadirkan kesulitan bagi pengguna. Di sinilah User Interface (UI) ikut berperan, dengan pengalaman pengguna dalam berinteraksi dengannya disebut sebagai User Experience (UX). Pada tahun 2018, Samsung memperkenalkan sebuah versi yang ditingkatkan dari sebuah standar antarmuka yang disebut One UI.
Selain berupaya menjadikannya intuitif, konsisten, dan efektif, perancang UI mencoba merancang berdasarkan interaksi pengguna dalam menggunakan objek fisik sehari-hari agar UI lebih familiar. Misalnya, pengguna mengubah halaman digital dalam e-book seperti halnya halaman fisik, atau menggeser kartu mereka ke atas pada aplikasi Samsung Pay dengan meniru cara mereka mengeluarkan kartu dari dompet mereka. Dan selanjutnya berikut hal-hal yang desainer perhatikan dalam menghadirkan UI terbaik:
Antarmuka untuk Membantu Anda Tetap Bekerja
Konsep One UI dimulai dengan ide untuk membantu pengguna yang sibuk saat ini agar tetap fokus dengan menyederhanakan interaksi dismartphone mereka. Salah satu desainer One UI Soyeon Lim menjelaskan bahwa proses mendesain antarmuka dilakukan berdasarkan konsep ‘kesederhanaan sehari-hari’, dengan mengatakan bahwa, “One UI dirancang untuk membantu pengguna fokus pada tugas-tugas penting dengan menghilangkan gangguan.”
Sekarang, One UI telah dikembangkan lebih lanjut menjadi ‘One UI 2’, yang diresmikan pada akhir tahun lalu. Antarmuka yang ditingkatkan ini menggabungkan ikon-ikon dari One UI dalam gaya dan konfigurasi baru, termasuk warna dan gerakan yang diubah. Selain itu, One UI 2 membuat ikon lebih mencolok dengan nada warna dan gerakan yang berbeda, misalnya ketika ikon ‘pengaturan’ bergetar untuk memberi tahu pengguna bahwa pembaruan sedang berlangsung.
Kesederhanaan untuk Memprioritaskan Hal yang Penting
Kesederhanaan adalah prioritas utama bagi para desainer ketika mengembangkan One UI 2. Untuk itu, layar pop-up di bagian atas dan bawah layar dibuat lebih ringkas dan sederhana agar pengguna tidak terganggu ketika menggunakan fitur.
Aplikasi kamera juga telah disederhanakan untuk memastikan fungsi kamera tidak terhambat, dan mencegah pengguna terganggu ketika mereka sedang mengambil gambar. Taehee Hwang, perancang UI untuk aplikasi kamera, menceritakan bagaimana membuat pengalaman pengguna lebih mudah. “Mode standar untuk foto dan video dapat diakses di bagian bawah layar, sedangkan mode khusus seperti makanan dan pemandangan malam hari dapat diakses dengan menekan ‘perlihatkan lebih banyak’,” sambungnya. “Ini menyederhanakan apa yang ditampilkan di layar sehingga pengguna dapat berkonsentrasi mengambil gambar mereka.”
Nyaman bagi Mata dan Jari
Membuat interaksi pengguna lebih nyaman dan memfasilitasi penggunaan satu tangan juga menjadi langkah awal pengembangan One UI 2. Sedangkan One UI menetapkan bagian atas dan bawah layar sebagai area ‘melihat’ dan ‘interaksi’ secara berurutan, penempatan ikon disesuaikan di One UI 2 sehingga sebagian besar tugas dapat diselesaikan di area bawah layar. Selain itu, untuk tindakan yang memerlukan interaksi di bagian atas layar, gerakan jari yang tidak perlu diminimalisir untuk meningkatkan kenyamanan dan kemudahan.
Prinsip yang sama diterapkan pada keyboard, sehingga memungkinkan bagi pengguna untuk melakukan tugas-tugas lain sambil menjaga jari-jari mereka di dalam area keyboard. Misalnya, pengguna dapat mencapai bilah spasi lebih mudah dan menyentuh-gulir tanpa menggunakan kursor. Selain itu, pengguna dapat menggeser ke kiri atau ke kanan dengan dua jari untuk menghapus atau mengembalikan kata-kata, menyesuaikan ukuran keyboard sesuai dengan ukuran tangan mereka dan mengklik panjang bilah spasi untuk menggerakkan kursor.
Fitur ‘mode gelap’ telah terbukti mengurangi ketegangan pada mata pengguna, dan One UI 2 telah memperluas jumlah aplikasi di mana aplikasi itu dapat diterapkan. “Untuk membuatnya lebih nyaman saat menggunakan perangkat dalam gelap, kami juga menerapkan filter gelap pada tampilan wallpaper latar belakang.”ujar Lim. Lim juga berbicara tentang upaya perancang untuk meredakan kelelahan mata, terkait hal itu, “Sebuah algoritma telah digabungkan yang menganalisis gambar latar belakang pada layar kunci dan secara otomatis menunjukkan waktu dalam warna yang paling nyaman sebagai latar belakang.”
Kenyamanan untuk Mempersingkat Pengalaman
Fitur ‘Single Take’ hadir dalam One UI 2 di Galaxy S20. Fitur ini menggunakan kemampuan kamera ultra wide, Live Focus, dan video pendek. Dengan begitu akan dihasilkan beragam jenis foto dan video. Semuanya dengan sekali pemotretan. “Kami mulai dengan mengajukan dua pertanyaan pada diri kami sendiri,” jelas Hwang. “Pertama, bagaimana kita bisa memastikan pengguna menikmati saat ini? Dan kedua, bagaimana kita bisa memberikan berbagai hasil hanya dengan sekali ambil? ”
Sambil menjelaskan apa yang terjadi dalam pengembangan fitur, Hwang menjelaskan bahwa, “Karena fitur ini akan diperkenalkan pada Galaxy S20, kami memutuskan bahwa pesan bantuan harus ditampilkan ketika pengguna memasuki mode Single Take. Selain itu, untuk memungkinkan pengguna melihat berbagai hasil secara bersamaan di layar yang sama, kami memperkenalkan jenis tampilan baru. ”
Sementara Galaxy Z Flip mewakili gaya perangkat yang benar-benar baru dengan format revolusioner. Untuk menjawab pertanyaan tentang kegunaan dan kenyamanan terbaik, desainer untuk berpikir ”out of the box”. Hyungwoo Shin, perancang yang bertanggung jawab untuk mengembangkan UI Galaxy Z Flip, menguraikan proses pengembangan. Ia mengatakan, “Ini adalah jenis perangkat yang benar-benar baru. Kami tidak memiliki akses ke perangkat sampel mana pun yang dapat kami terapkan UI baru. Jadi, kami harus mencetak layar, melampirkannya ke produk contoh serta melipat dan membuka lipatan perangkat. ini semua untuk mengetahui cara terbaik untuk menerapkan One UI.”
Upaya khusus dilakukan untuk mengembangkan UI untuk ‘ Flex Mode’ Galaxy Z Flip. Flex mode merupakan fitur yang membagi layar menjadi dua bagian ketika ponsel dilipat dan diatur pada sudut 90 derajat. Shin menjelaskan bagaimana tim desain memenuhi faktor bentuk unik ini. “Merancang UI yang cocok untuk ponsel yang digunakan dalam Flex Mode menghadirkan tantangan nyata. Kami akhirnya menciptakan tata letak baru seperti UI yang terlihat pada ponsel lipat sebelumnya, ” ujar Shin.
Aksesibilitas untuk Semua Orang
‘Aksesibilitas’ berarti seberapa mudah digunakan dan tersedianya fitur-fitur perangkat bagi berbagai pengguna. Desainer One UI 2 bekerja untuk memberikan pengalaman yang sama-sama dapat diakses oleh semua orang. Tentunya harus tanpa memandang usia atau disabilitas. Samsung juga berkonsultasi dengan pengguna yang memiliki kemampuan berbeda untuk menerima masukan.
Sebagai hasilnya, penyesuaian warna dan fitur kontras tinggi diimplementasikan dalam UI untuk memperluas kegunaan untuk pengguna yang memiliki kemampuan berbeda. Perubahan ini juga mempermudah pengguna untuk mengakses fitur-fitur khusus dalam UI. Fitur tersebut seperti Light Sensing, yang mendeteksi lampu terdekat dan Live Transcribe yang menggunakan Bixby untuk mencatat pesan audio.
One UI untuk memuaskan semua pengguna
Kehadiran One UI pertama dan kedua memang berfokus untuk membangun fondasi antarmuka. Kini, langkah selanjutnya akan lebih fokus dalam melayani pengguna individu. “Ke depannya, One UI akan menawarkan lebih banyak konten yang disesuaikan,” sambung Lim. “Kustomisasi aktif akan dihadirkan untuk meningkatkan pengalaman pengguna.”
Saat mereka melanjutkan pekerjaan pengembangan mereka, desainer One UI akan terus bekerja untuk menyediakan pengalaman sebaik mungkin bagi pengguna Galaxy