Pengalaman Belanja yang Memuaskan Jadi Penentu Masa Depan Industri Ritel
Kenyataan ini berdasarkan hasil survei yanhg dilakukan Zebra Technologies Corporation dalam studi 12th Annual APAC Shopper Study. Survei ini menganalisis perusahaan-perusahaan ritel dalam penggunaan teknologi untuk solusi berbelanja. Hasilnya, banyak perusahaan ritel sudah merencanakan untuk menggunakan teknologi pintar. Contohnya intelligent automation, cloud computing, dan mobility untuk mendorong pertumbuhan ekonomi.
Teknologi memang menjadi penentu masa depan berbagai industri, termasuk industri ritel ini. Bahkan, adanya pandemi Covid-19, menunjukkan bahwa perusahaan yang mampu berinovasi dan menggunakan teknologi yang tepat, merekalah yang bisa bertahan dalam menjalankan bisnisnuya. Industri ritel salah satu yang mendapat cobaan berat saat pandemi ini. Daya tahan dan ketangguhan perusahaan ritel serta supply chain terus diuji. Bahkan, ujian ini akan terus berlanjut.
Salah satu perubahan yang monumental adalah munculnya konsep yang disebut “Economy at Home”, yang mencoba mengikuti perubahan cara konsumen berbelanja. Frekuensi dan volume belanja makanan telah meningkat di Asia Pasifik, di mana konsumen sekarang ternyata lebih suka melakukan self-checkout ketimbang dibantu kasir, dengan alasan untuk menjaga jarak yang aman bagi kesehatan mereka.
“Covid-19 telah secara signifikan mengubah sektor ritel, sehingga memaksa perusahaan-perusahaan ritel yang sifatnya essential retail maupun non-essential untuk mengukur kemampuan strategi omnichannel fulfillment mereka dan segera menyesuaikan model operasional mereka hanya dalam hitungan hari—beberapa malah mengimplementasikan perubahan hanya dalam hitungan jam,” kata Fang-How, Lim selaku Regional Director Asia Tenggara, Zebra Technologies Asia Pasifik.
“Kami menyaksikan bagaimana perusahaan ritel mengubah toko yang tidak bisa dibuka untuk publik atau ‘dark store’ menjadi fasilitas distribusi sementara. Oleh sebab itu, perusahaan ritel harus memprioritaskan perluasan layanan click-and-collect. Mereka juga harus berinvestasi di teknologi-teknologi yang dapat meningkatkan kapasitas dan kecepatan berbelanja. Ini akan mengurangi jumlah orang yang berbelanja di toko dan membantu upaya social distancing. Pada saat yang sama visibilitas inventori di setiap sudut toko bisa tetap terpantau,” lanjut Fang-How.
Melihat hasil survei Zebra, ternyata sudah banyak perusahaan melengkapi karyawannya dengan perangkat mobile yang dapat menyederhanakan tugas seperti inventory management. Namun sayangnya, 64 persen karyawan ternyata belum dilengkapi dengan teknologi yang tepat, yang memberikan manfaat maksimal.
Survei juga menunjukkan bahwa 88 % perusahaan ritel setuju bahwa mempertahankan visibilitas inventori mereka secara real-time adalah sebuah tantangan. Dan, 85% mengatakan bahwa perusahaan mereka membutuhkan inventory management yang lebih baik. Ini untuk meningkatkan akurasi inventori real-time.
Perusahaan-perusahaan ritel juga mengatakan bahwa bantuan robot (83%), smart check-out dan platform IoT yang real-time (89%) benar-benar penting bagi operasional bisnis mereka selama lima tahun ke depan. Sementara 81% perusahaan ritel juga berencana untuk menyediakan opsi pemesanan melalui perangkat mobile pada 2021.
Perusahaan juga sudah melek dengan pengaruh media sosial untuk bisnisnya. 70% perusahaan ritel telah mengintegrasikan media sosial ke dalam ekosistem mereka supaya pembeli dapat segera memberikan feedback.
Sisi baiknya, banyak perusahaan yang sudah meninggalkan perangkat lama. Mereka sudah beralih ke perangkat kelas enterprise yang dilengkapi dengan interface intuitif dan user-friendly. Bahkan, sistem operasi perangkat ini sudah sama dengan smartphone. Hasil survei juga menggambarkan Sebanyak 86% perusahaan ritel di Asia Pasifik akan meningkatkan investasi mereka di teknologi intelligent automation pada 2022.
Solusi Zebra
Melihat kenyataan ini, Zebra sabagai inovator yang mendukung perusahaan-perusahaan ritel turut memberikan solusi teknologi. Tujuannya agar perusahaan-perusahaan ini bisa menjalankan bisnisnya, saat ini dan di masa depan. . Solusi Mobile Point-of-Sale (mPOS) dari Zebra seperti ET51 enterprise tablet, TC52 touch computer, TC21 touch computer dan ZQ310 mobile printer dapat meningkatkan contactless fulfilment dengan cara memberikan notifikasi kepada karyawan perusahaan ritel akan adanya pemesanan baru secara online, lalu mereka mengepak barang yang dipesan, memberikan label produk dan mencetak nota belanja sebelum pembeli sampai.
Bahkan, Zebra memprediksi penggunaan solusi mPOS ini akan mencapai 98% pada 2026, naik dari 76% saat ini. Trend yang sama diyakini juga akan terjadi pada produk mobile computer yang dilengkapi dengan scanner, yakni dari posisi 75% saat ini dan diprediksi menjadi 96% pada 2026.