Tips Hankook, Jangan Remehkan Kondisi Ban Saat Membeli Mobil Bekas
Sejak pandemi, daya beli masyarakatmenjadi menurun. Prioritas finansial pun bergeser ke kebutuhan pokok. Ini menyebabkan penjualan mobil dalam negeri mengalami penurunan signifikan sebesar 42,1% dibanding semester 1 tahun 2019. Di samping itu, menurut GAIKINDO, pola pembelian mobil masyarakat mulai berubah sejak new normal, yaitu beralih ke mobil bekas. Penerapan aturan ganjil genap di DKI Jakarta juga diprediksi mendorong minat masyarakat pada mobil bekas. Hal ini karena sebagian masyarakat memilih tetap menggunakan kendaraan pribadi selama pandemi. Produsen ban asal Korea Selatan, PT. Hankook Tire Sales Indonesia melihat tren pembelian mobil bekas ini.
Menurut Hankook, pembelian harus diimbangi dengan kewaspadaan pembeli. Hal ini karena mobil bekas dapat mudah disulap terlihat baru kembali. Bahkan masih banyak oknum yang tidak bertanggung jawab. Keadaan ini menjadi aspek penting bagi pembeli untuk lebih berhati-hati ketika membeli mobil bekas. Mereka perlu cermat, mulai dengan memilih dealer yang tepat dan terpercaya dan memeriksa seluruh komponen.
Salah satu komponen kendaraan yang penting untuk diberikan perhatian khusus, ialah ban. Seperti yang diketahui, ban satu-satunya komponen yang bersinggungan langsung dengan aspal dan perlu bekerja keras dalam perjalanan. Kebiasaan menunda untuk memeriksa atau mengganti ban dengan kondisi yang tidak prima dapat berakibat buruk. Untuk mengantisipasi hal tersebut, President Director Hankook Tire Sales Indonesia Yoonsoo Shin melihat ada tiga aspek penting yang perlu diperhatikan pada ban saat akan membeli mobil bekas.
Pertama, perhatikan orisinalitas keempat ban mobil bekas yang akan dibeli, termasuk ban cadangan yang dimiliki apakah masih layak atau tidak. Pahami spesifikasi tiap ban dan pastikan riwayat penggantian ban sebelumnya. Jika Anda menemukan bahwa ban sudah pernah diganti, periksa pula apakah keempat ban sudah menggunakan ukuran yang sesuai. Selain itu, jika ingin mengganti ban baru dengan ukuran yang lebih besar perlu memperhatikan ukuran diameter keseluruhan baik pelek dan ban harus tetap sama dengan ukuran ban awal atau lama agar tidak mengacaukan speedometer dan pastikan load index yang tetap mengacu pada rekomendasi produsen mobil. Untuk menentukan pengukuran yang tepat saat melakukan upsizing ban dapat menggunakan kalkulator ban atau menanyakan pada dealer ban terdekat.
“Pada umumnya, keempat ban sangat dianjurkan tidak memiliki spesifikasi yang berbeda, apabila ingin diganti maka harus diganti secara bersamaan. Namun demikian, masih memungkinkan apabila hanya dua ban yang diganti, asalkan ban yang baru harus dipasang di roda belakang. Jika hanya satu ban yang diganti, maka dapat menyebabkan ketidakseimbangan kiri/kanan yang berdampak pada kualitas traksi yang kurang kuat sehingga berdampak pada kinerja kendaraan,” jelas Shin.
Kedua, pastikan keausan tapak ban masih berada di ambang batas minimal yang bertanda TWI (Tread Wear Indicator), yaitu setebal 1.6 mm dari permukaan dasar tapak ban. Selain itu, lihat dan bandingkan kilometer atau odometer yang telah ditempuh oleh mobil bekas dengan batas keausan ban itu sendiri. Ban yang melewati batas sebaiknya segera diganti. Ban yang sudah kadaluwarsa akan berpengaruh terhadap kinerja kendaraan yang tidak maksimal.
Ketiga, periksa tekanan angin pada ban. Memastikan tekanan angin pada tingkat yang direkomendasikan juga salah satu cara untuk mengetahui apakah kendaraan bekas yang dibeli berada pada kondisi baik atau tidak. Tingkat tekanan udara yang optimal untuk ban dapat dilihat pada sisi dalam pintu mobil atau di manual mobil. Hankook Tire menyarankan agar melakukan pemeriksaan tekanan ban sekali setiap bulan.
Pada akhirnya, langkah terbaik untuk memeriksa ketiga hal tersebut ialah dengan melakukan test drive. Pastikan untuk mencoba berbagai rute jalan dengan berbagai kecepatan untuk memeriksa kondisi mobil saat berbelok, mengerem, melakukan akselerasi. Perhatikan pula suara bising yang timbul saat menambah atau mengurangi kecepatan dan posisi stir kemudi apakah sudah sesuai dengan posisi ban.
Kondisi stir yang tidak nyaman akan berpengaruh kepada kenyamanan berkendara dan juga dapat mengindikasikan bahwa ban memerlukan layanan spooring. Oleh karena itu, apabila Anda tidak yakin dengan pemeriksaan independen, sangat dianjurkan untuk membawa kendaraan kepada mekanik ahli atau profesional ban yang juga dapat membantu untuk menemukan masalah lain yang mungkin tidak ditemukan saat melakukan test drive.
Solusi Hankook
Hankook Tire menyediakan konsultasi profesional untuk mengatasi berbagai masalah ban tersebut. Selain itu melalui layanan pre-sales dan after-sale Hankook Masters yang telah tersedia di seluruh jaringan resmi distributornya di Indonesia dapat digunakan untuk melakukan rotasi ban, spooring dan balancing, serta perawatan penting lainnya.
“Bayangkan saja apabila mobil bekas yang dibeli merupakan segmen MPV atau mobil sedan lalu dipaksakan dengan menggunakan ban SUV, hal ini akan menurunkan performa kendaraan yang tidak hanya sekedar merusak kenyamanan berkendara namun juga membahayakan keselamatan pengendara dan penumpang di dalamnya. Oleh karena itu penting bagi pemilik mobil untuk memeriksa ban mobil bekas serta mengetahui tipe jenis ban apa yang paling sesuai dengan menanyakan ke pakar terkait, seperti mengunjungi dealer terdekat,” tutup Shin.