Melalui Smart Learning Class, Samsung Fasilitasi Pelatihan Teknologi 3.700 Masyarakat iak
Samsung Smart Learning Class (SSLC) yang dibangun sejak 2018 di SD YPK Waupnor, merangkul penerima manfaat lebih luas lagi. Manfaat ini diterima selain siswa dan guru SD YPK Waupnor. Samsung memfasilitasi pelatihan teknologi untuk 3700 masyarakat Biak. Pelatihan ini untuk anak-anak, orang tua, guru, komunitas, hingga aparat pemerintahan setempat. Tujuannya untuk mengembangkan diri lewat pemanfaatan teknologi.
Pendidikan, merupakan faktor penting untuk meningkatkan kualitas hidup, daya saing, keterampilan dan kompetensi. Termasuk di dalamnya adalah pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital, perangkat. atau jaringan informasi komunikasi. Ini termasuk memanfaatkannya dalam kehidupan sehari-hari. Sayangnya di Papua, Indeks Pembangunan Teknologi Informasi dan Komunikasi, masih menunjukkan angka terendah. Secara nasional angkanya dari skala 0 – 10, yaitu 3,33.
“Kami menyadari bahwa pembangunan manusia berfokus pada 3 hal: kesehatan, pendidikan, dan ekonomi. SSLC dan kehadiran teknologi di tengah masyarakat Biak, kami yakini dapat berperan bagi tercapainya 3 hal tersebut. Melalui pembangunan ekosistem berbasis pendidikan secara menyeluruh di lingkungan sekolah, keluarga dan masyarakat, SSLC bukan hanya membantu mengoptimalkan aktifitas pembelajaran jarak jauh yang masih berlangsung saat ini, namun sekaligus memberikan kesempatan bagi masyarakat Papua meraih kehidupan yang lebih baik. Caranya dengan meningkatkan pemahaman tentang teknologi”, ujar Ennita Pramono, Head of Corporate Citizenship Samsung Electronics Indonesia.
Kepala Dinas Pendidikan, Perpustakaan dan Arsip Daerah (DPPAD) Provinsi Papua, Christian Sohilait, S.T., M.Si. menambahkan, “Kami sangat berterimakasih dan mengapresiasi inisiatif dari Samsung. Seluruh fasilitas dan pembekalan yang ada, memberikan kemudahan serta optimisme kepada masyarakat Papua. Ke depannya kami berharap masyarakat dapat semakin menguasai teknologi informasi dan komunikasi (TIK) dasar. Dan harus diimbangi dengan menumbuh kembangkan kompetensi. Kami juga berharap semakin banyak inisiatif serupa yang menyinergikan semua potensi serta memperluas keterlibatan publik dalam mengembangkan pendidikan di Papua.”
Bantu Tingkatkan Kompetensi Guru Hadapi Pembelajaran Jarak Jauh
Pembelajaran jarak jauh (PJJ) merupakan tantangan tersendiri bagi para guru di Kabupaten Biak Numfor. Dari hasil asesmen yang dilakukan oleh Wahana Visi Indonesia (WVI), mitra Samsung untuk program SSLC Biak, dan Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor kepada 35 sekolah, ditemukan fakta bahwa salah satu tantangan yang harus dihadapi adalah minimnya kapasitas guru terhadap penguasaan TIK. Hal ini yang kemudian menggerakkan Samsung, melalui WVI, mengadakan pelatihan TIK dasar, guna meningkatkan kompetensi dan membantu guru dalam menerapkan PJJ secara optimal.
Berkolaborasi dengan DPPAD Provinsi Papua, Lembaga Penjamin Mutu Pendidikan Provinsi Papua, serta Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Biak Numfor, Samsung beserta WVI berhasil merangkul 136 guru dari 66 sekolah, SD hingga SMA, untuk mengikuti pelatihan. Dilaksanakan pada akhir tahun 2020, pelatihan ini melibatkan 12 relawan dari beberapa komunitas penggiat pendidikan, dan dilakukan secara serentak di 5 lokasi. Salah satunya adalah fasilitas SSLC di SD YPK Waupnor.
Berbagai materi yang diberikan antara lain: cara menginstal dan menggunakan Telegram, membuat akun Google, menggunakan Google Form dan Google Meet, serta Google Classroom.
Unik dari Program SSLC Lainnya
Program SSLC Biak adalah program yang cukup unik jika dibandingkan dengan program SSLC lainnya. Tak hanya memberikan contoh pemanfaatan teknologi dalam kegiatan belajar mengajar bagi guru dan siswa SD YPK Waupnor, SSLC Biak juga berkontribusi dalam membangun pemahaman masyarakat sekitar akan teknologi melalui berbagai pelatihan.
Pelatihan untuk Orang Tua
Selain pelatihan TIK dasar kepada guru-guru di Kabupaten Biak Numfor, pelatihan tentang pengoptimalan teknologi juga diberikan kepada para orang tua agar dapat mendampingi anak-anak mereka saat belajar di rumah, serta cara menggunakan email dan search engine secara efektif bagi aparat pemerintahan dan komunitas setempat. Ruang dan fasilitas SSLC pun digunakan sebagai pusat belajar atau pelatihan bagi sekolah lain dan masyarakat.
“Membuat perubahan berkesinambungan pada kehidupan anak dan masyarakat tanpa kecuali merupakan misi bersama Samsung dan WVI. Semoga yang kami lakukan melalui program SSLC untuk membantu masyarakat Biak dalam memanfaatkan teknologi, dapat menjadi inspirasi bagi pemerintah daerah. Selain itu, dapat juga memperluas program ini di sekolah lainnya. Dengan begitu, teknologi menjadi faktor pendukung untuk mempercepat dan memajukan pendidikan, serta mewujudkan kualitas hidup yang lebih baik,” tutup Mega Indrawati, Education Team Leader WVI.