Huawei Perkuat Kerja Sama dengan BRIN lewat Kontribusi Perangkat dan Pelatihan AI
Kecerdasan artifisial atau AI dipercaya akan menjadi salah satu teknologi yang menjadi disruptor utama di berbagai lini kehidupan. Agar negara dan seluruh sektornya terus mampu unjuk kompetensi, pemerintah Indonesia pun telah menyiapkan Strategi Nasional (Stranas) Kecerdasan Artifisial atau AI. Namun, realisasinya membutuhkan dukungan dari berbagai pihak, termasuk industri.
Penyedia teknologi global mutakhir Huawei telah lama memiliki komitmen tinggi terhadap perkembangan ekosistem teknologi dalam negeri. Kerja sama Huawei dengan Badan Pengkajian dan Penerapan Teknologi (BPPT) telah dimulai sejak tahun 2019. Setelah tiga tahun berselang, Huawei pun melanjutkan kerja samanya dengan OR-PPT. OR-PPT ini hasil peleburan BPPT ke dalam Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN).
Sebagai bentuk komitmennya dalam rangka menyukseskan Stranas AI serta mendukung peluasan pemanfaatan teknologi kecerdasan artifisial di industri maupun layanan publik, Huawei memberikan kontribusi berupa perangkat AI yang dikembangkan Huawei, dilengkapi pula dengan sesi pelatihan selama empat hari bagi para pegawai negeri BRIN.
Kepala BRIN Dr. Laksana Tri Handoko, M.Sc. menyambut baik itikad baik Huawei terhadap peningkatan kapasitas BRIN dari segi teknis maupun civitas. “Sesuai arahan Presiden Joko Widodo, Strategi Nasional AI membangun momentum yang positif terhadap pengembangan kecerdasan artifisial. Sehingga manfaat teknologi AI dapat dinikmati oleh semakin banyak organisasi, pelaku usaha, dan pengguna akhir. Kami percaya, teknologi AI memainkan peran kunci di balik sistem terintegrasi yang berada di sekeliling kita,” kata Handoko.
Ia juga mengucapkan apresiasi kepada Huawei atas dukungannya terhadap perwujudan Strategi Nasional AI lewat kontribusi perangkat AI dan pelatihan yang diberikan kepada civitas BRIN. “Pemerintah, dalam hal ini BRIN sebagai badan yang memayungi upaya-upaya riset dan inovasi, sangat membutuhkan wawasan-wawasan baru dari berbagai pemangku kepentingan, termasuk pelaku industri. Apresiasi yang tinggi bagi Huawei sebagai salah satu pengembang teknologi yang diakui dunia yang turut memperkaya BRIN lewat kegiatan alih teknologi dan alih pengetahuan ini, dan kami berharap dapat memperdalam kerja sama kami dengan Huawei, khususnya dalam bidang riset yang akan dilakukan dengan perguruan tinggi.”
Menanggapi apresiasi yang diberikan Kepala BRIN, CEO Huawei Indonesia Jacky Chen mengatakan, “Sebagai salah satu teknologi kunci yang memampukan Indonesia untuk menembus peringkat 5 ekonomi digital terbesar dunia sesuai dengan Visi Indonesia Emas 2045, dukungan Huawei terhadap Strategi Nasional AI ditegaskan melalui kerja sama dengan BRIN. Kiranya kerja sama ini dapat memajukan implementasi Strategi Nasional AI.”
Target 100 Ribu Talenta Digital
Huawei juga memiliki target untuk menyiapkan setidaknya 100 ribu talenta digital mumpuni di Indonesia yang diumumkannya pada tahun 2020 lalu, dalam kurun waktu lima tahun ke depan. Hingga kini, Huawei telah menyiapkan sebanyak 52 ribu talenta digital, atau lebih dari setengah targetnya hanya dalam waktu 14 bulan. Angka tersebut akan semakin berkembang dengan ditingkatkannya kerja sama Huawei dengan BRIN.
“Huawei yakin bahwa SDM yang mumpuni sama pentingnya, atau bahkan lebih penting daripada teknologi yang termutakhir sekalipun. Penguatan kerja sama Huawei dengan BRIN merupakan penegasan kembali terhadap keyakinan kami tersebut,” pungkas Jacky.