Lenovo dan Innovations in Dementia Luncurkan Avatar AI Fotorealistis untuk Penderita Alzheimer dan Demensia

Di acara Lenovo Tech World pada 15 Oktober 2024, Lenovo, bersama Innovations in Dementia, memperkenalkan Alzheimer’s Intelligence, sebuah avatar AI 3D fotorealistis yang didedikasikan untuk penderita demensia dan Alzheimer. Proyek ini bertujuan memberi dukungan 24 jam untuk keluarga atau individu yang menghadapi diagnosis demensia, menawarkan percakapan personal, berfokus pada akurasi, privasi, dan empati.

Menurut Dr. David Llewellyn dari Universitas Exeter, di dunia terdapat sekitar 55 juta orang dengan demensia, dan angka tersebut bisa meningkat menjadi 139 juta pada 2050. “Lewat Alzheimer’s Intelligence, AI kini mampu memperkuat interaksi antarmanusia, menjadi alat berharga dalam mendukung individu dengan demensia, baik saat ini maupun di masa depan,” ujarnya.

Lenovo, dalam proyek ini, menggabungkan teknologi AI dari perangkat individual hingga perusahaan. Avatar ini dibentuk dari pengalaman ratusan penderita demensia dan Alzheimer, membuatnya dapat berkomunikasi secara alami dan bebas dari skrip. Dengan satu klik, pengguna yang mengalami demensia bisa segera terhubung dengan sumber daya percakapan.

Doug Fisher, Chief Security and AI Officer Lenovo, menekankan pentingnya penggunaan AI yang bertanggung jawab untuk membantu komunitas yang sering kali tidak terlayani teknologi. “Ini sejalan dengan misi Smarter AI for All kami, di mana teknologi dikembangkan untuk memberdayakan semua lapisan masyarakat,” katanya.

Avatar tersebut dikembangkan menggunakan potret dari sepuluh penderita demensia, dengan AI generatif yang menciptakan ribuan ekspresi wajah tambahan. Data ini dipadukan untuk membentuk avatar AI bernama “Liv,” yang disinkronkan dengan wajah aktor untuk pengalaman visual yang realistis. Dengan dataset pengalaman langsung dari penderita demensia, “Liv” dapat menjawab pertanyaan pengguna menggunakan sintesis vokal dan analisis sentimen untuk menggambarkan emosi saat berbicara.

Alzheimer’s Intelligence memungkinkan individu yang baru didiagnosis demensia untuk menemukan jawaban dari pengalaman sesama penderita, mulai dari tantangan harian hingga berdiskusi tentang kondisi mereka dengan keluarga. Dirancang agar mudah diakses, avatar ini berfungsi tanpa memerlukan keterampilan teknis khusus dan memberikan pengalaman yang ramah dan alami.

Avatar ini saat ini sedang diuji di lingkungan yang terkontrol dengan rencana untuk memperluas aksesnya. Interaksi proyek ini bahkan didokumentasikan dalam sebuah film. Inisiatif ini menunjukkan potensi teknologi untuk membantu mereka yang didiagnosis demensia mendapatkan wawasan yang berharga tanpa menggantikan interaksi manusia.

Steve Milton dari Innovations in Dementia menambahkan bahwa AI ini bukan pengganti hubungan manusia, tetapi sebagai sumber nasihat yang terpercaya berdasarkan pengalaman orang lain yang hidup dengan demensia. Innovations in Dementia sendiri mengungkapkan bahwa sekitar 20% dari penderita yang mereka bantu berusia di bawah 65 tahun. Lembaga ini menyarankan bahwa meski demensia mengubah hidup, itu bukanlah akhir dari segalanya.

Doug Fisher menekankan pentingnya teknologi yang melibatkan semua orang dalam inovasi. “Dengan kemajuan AI, saatnya bagi kita untuk menjelajahi cara baru yang bijaksana dan bertanggung jawab dalam menggunakan teknologi untuk kebaikan bersama,” katanya.

Dalam percobaan ini, Gail Gregory, yang didiagnosis Alzheimer pada usia 55 tahun, dan Ahmad Krayem, yang mengalami demensia dini pada usia 60-an, memberikan tanggapan positif. Menurut Gail, pengalaman nyata penderita sangat penting dalam membentuk avatar ini agar lebih realistis dan mudah dipahami, terutama bagi mereka yang hidup sendirian. Ahmad menambahkan bahwa dirinya berharap avatar ini dapat membantu mereka yang baru didiagnosis agar tidak merasa takut.

Alzheimer’s Intelligence kini dalam tahap pengujian dan masih dalam status bukti konsep. Bagi yang ingin mendengar dari mereka yang hidup dengan demensia, bisa menghubungi Innovations in Dementia di Inggris atau Alzheimer’s Association di AS.

Bagikan Berita :