Aktif Menyetir Mobil di Kemacetan? Ini 5 Hal yang Layak Diperhatikan
Kepolisian Republik Indonesia sebelumnya mengumumkan bahwa selama Operasi Ketupat 2021 berlangsung, tercatat 1.291 kejadian kecelakaan yang muncul. Angka ini dikabarkan naik 100% dari tahun lalu yang berjumlah 566 kejadian.
Bersamaan dengan itu, data dari Statistik Transportasi Darat yang dipublikasikan Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa dalam rentang waktu dari tahun 2015 hingga 2019, pertumbuhan jumlah kecelakaan lalu lintas di Indonesia selalu meningkat 4,87% per tahunnya.
Fakta itu mengingatkan kita bahwa, risiko kecelakaan tentu tetap ada dan berpotensi dialami oleh pemilik mobil.
Kerap kali disinggung bahwa satu-satunya produk yang bisa digunakan untuk melindungi kita dari risiko finansial yang muncul karena kepemilikan sebuah kendaraan, adalah asuransi mobil.
Secara garis besar, asuransi mobil terbagi menjadi dua jenis, total loss only (TLO) dan comprehensive.
Lantas, mana pilihan yang tepat bagi mereka yang aktif berkendara di kota dengan kemacetan tinggi?
Berikut ini tips dari perencana keuangan sekaligus Financial Educator dari Lifepal, Aulia Akbar, CFP®.
Pilih asuransi comprehensive
Comprehensive atau yang sering disebut dengan istilah all risk akan memberikan ganti rugi jika kendaraan nasabah mengalami kerusakan ringan hingga parah maupun hilang.
Premi dari asuransi ini memang cenderung lebih mahal daripada TLO. Namun, risiko berkendara di kota dengan kemacetan tinggi juga cukup tinggi. Potensi mobil baret-baret atau penyok karena menabrak atau ditabrak tentu cukup besar terutama jika mobil tersebut sering digunakan pemiliknya.
Asuransi comprehensive tentu akan menanggung ganti rugi atas risiko-risiko di atas. Meski demikian, harus ada perluasan jaminan yang Anda pilih pula jika memang Anda aktif berkendara dan tinggal di kota yang memiliki tingkat kemacetan tinggi.
Pertimbangkan untuk pilih perluasan jaminan tanggung jawab hukum pihak ke III
Tambahan perlindungan ini memang gak wajib diambil. Namun, tampaknya sangat bermanfaat bila Anda cukup aktif berkendara setiap harinya.
Pada intinya, tanggung jawab hukum pihak ke III (TJH III) akan menanggung kerugian yang disebabkan karena tabrakan, benturan, terbalik, tergelincir, atau kebakaran yang disebabkan oleh “kendaraan lain yang berdekatan”.
TJH III juga akan menanggung biaya pengobatan atas peristiwa cedera badan atau kematian yang ditimbulkan oleh tertanggung.
Sebagai contohnya, Anda berkendara dengan mobil dan tak sengaja menabrak pengendara motor. Pengendara motor itu pun mengalami luka-luka, dan karena asuransi mobil Anda memiliki jaminan pertanggungan TJH III, Anda bisa menanggung biaya pengobatan pengendara motor yang Anda tabrak.
Gak cuma itu, TJH III juga bisa memungkinkan para pemilik polis untuk mengganti kerugian dari orang lain yang disebabkan si pemilik polis. Anggap saja, Anda menabrak mobil seseorang dan orang yang bersangkutan menuntut ganti rugi, maka asuransi Anda bisa memperbaiki mobilya.
Adanya jaminan TJH III tentu bisa menghindari risiko yang tak diinginkan di jalan raya. Ketimbang harus berseteru di tengah kemacetan karena mobil tertabrak, lebih baik langsung diurus dengan asuransi.
Pertimbangkan asuransi yang bisa memberikan fasilitas mobil pengganti
Akan sangat sulit bagi Anda untuk melakukan mobilitas jika ada klaim yang Anda lakukan untuk perbaikan mobil. Tidak ada salahnya memilih asuransi comprehensive yang memiliki fitur mobil pengganti.
Fasilitas mobil pengganti tentu tidak bisa digunakan secara terus menerus, dan memiliki batas pemakaian, umumnya 5 x 24 jam.
Kenalilah prosedur penggunaan fasilitas ini dengan baik, dan lakukan koordinasi bersama ke bengkel rekanan asuransi seputar proses perbaikan mobil Anda. Hal ini tentu sangat berguna untuk menentukan berapa lama Anda akan menggunakan mobil pengganti tersebut.
Ada jaminan kecelakaan
Kecelakaan tentu menjadi suatu hal yang bisa menimbulkan risiko menguras uang bukan hanya karena reparasi mobil, melainkan juga karena kita harus melakukan perawatan pascakecelakaan.
Sebagian asuransi mobil bisa memberikan santunan kepada diri kita atau keluarga kita jika kita mengalami kecelakaan di jalan raya.
Jangan hanya fokus ke jaringan bengkel
Jaringan bengkel yang banyak tentu bisa jadi nilai plus bagi kita yang ingin memilih asuransi mobil. Namun, perhatikan pula layanan servis dari bengkel terkait.
Apa jadinya jika suatu waktu mobil kita menjalani perbaikan namun setelah perbaikan berlangsung, ternyata masih ada komponen lain yang rusak? Atau bisa saja, perbaikan itu sama sekali tidak memenuhi standar, hal itu bisa menimbulkan masalah baru di mobil pribadi Anda.
Pilihlah asuransi mobil yang menyediakan garansi jika ada masalah dalam perbaikan mobil Anda. Garansi perbaikan bengkel tentu sangat dibutuhkan lantaran Anda harus selalu memastikan bahwa mobil yang Anda gunakan selalu dalam keadaan prima.
Itulah hal-hal yang wajib diketahui bila Anda adalah seorang yang memiliki mobilitas tinggi dan berniat membeli asuransi comprehensive untuk melindungi aset Anda.
Pada intinya, jangan terburu-buru ketika memilih tambahan manfaat. Makin banyak tambahan yang diambil tentu makin mahal preminya.
Penulis: Aulia Akbar CFP®, perencana keuangan dan financial educator Lifepal.