BP Berkontribusi Kurangi 45.000 Emisi Karbon Per Tahun
Perusahaan patungan antara bp dan PT AKR Corporindo Tbk., BP-AKR, telah berkontribusi dalam pengurangan 45.000 emisi karbon setiap tahunnya melalui inisiatif bp Target Neutral. Mengusung program SPBU netral karbon di Indonesia, inisiatif ini telah menurunkan emisi karbon yang setara dengan jumlah emisi karbon dari sekitar 20.000 mobil di jalanan selama setahun.
Syahran Sidik Wahab, Brand and Comms Manager, BP-AKR mengatakan, “Penurunan emisi karbon menjadi bagian dari misi bp di seluruh dunia, termasuk di Indonesia. Melalui inisiatif bp Target Neutral, bp mendukung penurunan emisi karbon melalui inovasi ramah lingkungan yang sejalan dengan fokus kami untuk menghadirkan masa depan yang lebih cerah bagi masyarakat di seluruh dunia, termasuk di Indonesia.”
Memahami tantangan emisi gas rumah kaca dan emisi karbon yang terus meningkat, bp hadir dengan mengusung netralitas karbon di setiap operasi SPBU bp di Indonesia. SPBU netral karbon ini diwujudkan melalui dukungan dari bp Target Neutral dengan membeli offset karbon dari berbagai proyek di dunia, termasuk di Indonesia. Dengan dukungan ini, setiap SPBU bp di Indonesia dapat mengimbangi emisi karbon yang dihasilkan dan mencapai netralitas karbon.
Di Indonesia, upaya mencapai netralitas karbon tersebut diwujudkan melalui Program Biogas Rumah (BIRU). Program Biru di Indonesia memasang biodigester yang mengubah kotoran hewan menjadi biogas yang terbarukan. Pemanfaatan energi biogas ini membantu masyarakat di berbagai daerah untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Misalnua seperti memasak, menghemat pengeluaran bulanan, menurunkan emisi dari penggunaan bahan bakar fosil. Dan tentunya dapat meningkatkan kualitas udara di dalam rumah.
Dukungan melalui Program BIRU ini berkontribusi dalam menghadirkan alternatif energi terbarukan. Ini telah membantu lebih dari 100.000 masyarakat pedesaan di berbagai daerah di Indonesia. Seperti Bali, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Lampung, Nusa Tenggara Barat, Sumba, Sulawesi Selatan, hingga Yogyakarta.
Nurlaila, seorang ibu rumah tangga dari Desa Benteng Gajah, Sulawesi Selatan telah merasakan dampak positif ini. Dampak dari Program BIRU dan bp. “Sebelumnya, saya harus menghabiskan sekitar Rp 200.000 untuk membeli tabung gas LPG untuk memasak. Sekarang, dengan adanya biogas dari biodigester ini, saya bisa lebih berhemat. Saya bisa menggunakan uang saya untuk kebutuhan lain, seperti membeli susu dan makanan yang lebih enak untuk anak saya.”
Tidak hanya untuk memasak
Selain dapat digunakan untuk memasak, energi biogas yang dihasilkan dari biodigester juga dapat dapat digunakan untuk pemanas ruangan. Dapat juga untuk lampu generator bagi masyarakat di pedesaan. Selain itu, fasilitas ini dapat memproduksi pupuk organik yang bermanfaat bagi para petani. Jadi, dapat meningkatkan hasil panen dengan jejak karbon yang rendah.
“Dengan mengisi bahan bakar di SPBU netral karbon di bp, konsumen membantu masyarakat lokal mengurangi emisi. Dan pada saat yang bersamaan, juga meningkatkan kesehatan mereka. Tidak hanya di Indonesia, tetapi juga di seluruh dunia. Kami di bp berkomitmen untuk menjadi bagian dari upaya menurunkan emisi karbon global. Caranya dengan terus memperluas kehadiran SPBU netral karbon bp di Indonesia,” tutup Syahran Sidik Wahab.