Dalam Satu Bulan, RedDoorz Berhasil Implementasikan Program Sertifikasi Kebersihan
RedDoorz mengumumkan bahwa telah terdapat 70 penginapan RedDoorz yang berhasil mendapatkan sertifikasi kebersihan “HygienePass”. Sejumlah 300 properti lainnya akan menyusul disertifikasi di bulan Juli 2020. RedDoorz menargetkan setengah dari total 1.400 propertinya akan disertifikasi. Sertifikasi ini dapat dilihat di platform online RedDoorz dalam beberapa bulan mendatang.
RedDoorz meluncurkan program sertifikasi bekerja sama dengan Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), lembaga terdepan di bidang kesehatan masyarakat yang menyediakan saran bagi industri pada kebijakan kesehatan.
Seiring dengan dibukanya kegiatan ekonomi di Indonesia, permintaan akan perjalanan domestik semakin meningkat. Hal ini terlihat dari upaya masyarakat yang mulai merencanakan perjalanan di masa datang. Wisatawan kini melihat faktor kebersihan dan higienitas sebagai hal yang utama. Dari hasil survei RedDoorz, terdapat 65% responden yang menyatakan “kebersihan” adalah faktor paling penting. Apalagi saat mereka akan melakukan pemesanan hotel di beberapa bulan mendatang.
“Kami bangga telah berhasil mengimplementasikan program sertifikasi kebersihan “HygienePass” di seluruh Indonesia. Ini penting di tengah masa pandemi seperti sekarang. Sejak diluncurkannya program ini, kami melihat semakin meningkatnya permintaan pelanggan terhadap penginapan yang bersih. ReDoorz memastikan bahwa higienitas dan sanitasi benar-benar diimplementasikan di seluruh properti kami,” ujar Adil Mubarak, Vice President Operations RedDoorz, menyatakan,
“Kami percaya bahwa kami mampu menerapkan standar pelayanan yang baik di masa setelah Covid-19 dalam hal higienitas dan sanitasi kebersihan di Indonesia. Kami berharap para pemilik hotel mendapatkan manfaat dari program sertifikasi ini. Ini akan membantu mereka untuk bangkit setelah didera krisis,” lanjut Adil
Berdasarkan Perhimpunan Hotel & Restoran Indonesia (PHRI), okupansi hotel meningkat sebesar 30% di akhir minggu. Angka ini menandakan masyarakat mulai bepergian dan melakukan “staycations”. Dengan semakin dibukanya akses untuk bepergian, hotel perlu meningkatkan pelayanan berbasis kesehatan dan keamanan. Hal ini karena masyarakat masih cemas akan potensi tertular Covid-19 ketika bepergian.
“HygienePass”-properti yang tersertifikasi mendapatkan peningkatan okupansi lebih dari 100% dibanding properti yang tidak tersertifikasi. Kini tamu dapat dengan mudah melihat properti mana yang sudah tersertifikasi di aplikasi dan website RedDoorz. Sertifikasi ini semakin meyakinkan mereka bahwa properti tersebut telah menjalankan standar kebersihan yang diawasi IAKMI.
Properti yang mengikuti program ini menjalani dua tahap audit secara komprehensif dari RedDoorz dan IAKMI, sebelum mendapatkan sertifikasi “HygienePass”. Audit pertama dilakukan melalui teknologi digital yang khusus dikembangkan RedDoorz untuk “HygienePass”, yang memungkinkan elemen kunci dari proses audit dan sertifikasi diimplementasikan secara digital, mengingat pembatasan mobilitas dilakukan di seluruh Asia Tenggara. IAKMI kemudian secara independen melakukan penelusuran terhadap setiap bangunan hotel sebelum memberikan sertifikasi “HygienePass”. “HygienePass” juga terbuka bagi hotel di luar RedDoorz yang ingin mendapatkan sertifikasi untuk meningkatkan standar kebersihan dan sanitasi hotelnya.
Bapak Raditya, salah seorang pemilik hotel RedDoorz yang propertinya telah mendapatkan sertifikasi, memberikan pendapatnya tentang keberhasilan implementasi program “HygienePass”, “Sertifikasi “HygienePass” tidak hanya memberikan manfaat bagi karyawan hotel kami, tapi juga kepada para tamu hotel yang menginap di hotel kami terutama di masa sulit ini. Dengan sertifikasi ini dan standar kebersihan yang kami implementasikan, siapa pun akan merasa aman dan nyaman berada di properti kami.” Kemudian paparnya, “Kami berharap upaya yang kami lakukan ini lebih dari cukup untuk memberikan kenyamanan bagi para pelanggan kami mengingat implementasi sanitasi yang kami lakukan merupakan yang terbaik di kelasnya. Kami yakin langkah ini sangat penting untuk dilakukan oleh pelaku industri perhotelan secara umum dan harus lebih banyak hotel yang mengimplementasikan sertifikasi ini.”
Seluruh hotel disarankan mengimplementasikan standar kebersihan
Hotel harus mengimplementasikan dan memastikan bahwa pengukuran sanitasi dan higienitas harus terus dilakukan secara baik, seperti pengukuran temperatur kepada seluruh karyawan hotel dan tamu yang datang, pelaksanaan metode kebersihan yang spesifik, menggunakan produk antibakteri, dan penyediaan peralatan untuk melakukan disinfektan di berbagai ruangan dan area publik, dan meningkatkan praktik kebersihan umum. Hal-hal di atas akan diawasi secara ketat pelaksanaannya setiap hari sebagai syarat tetap berlakunya sertifikasi yang telah diberikan.
“Program “HygienePass” merupakan upaya yang baik bukan hanya untuk hotel yang ikut serta, tapi juga terhadap para karyawannya, dan juga bagi para pekerja yang membutuhkan akomodasi di masa seperti ini. Program sertifikasi ini juga membantu industri turisme dan pariwisata secara umum, terutama ketika masyarakat sudah siap untuk bepergian di dalam negeri maupun ke luar negeri, membantu mereka untuk merasa aman ketika menginap di hotel yang telah mendapatkan sertifikasi “HygienePass”, jelas Dr. Hermawan Saputra, ahli kesehatan masyarakat terkemuka dari IAKMI.
Program sertifikasi “HygienePass” juga terlaksana di Filipina, yang mana RedDoorz juga menjalin kerja sama dengan otoritas terkait.