GNLD SiBerkreasi dan Relawan TIK kota Madiun Raih Penghargaan Bergengsi
Di tengah pandemi Covid-19, dunia digital Indonesia mendapat kabar membanggakan. Kemenangan GNLD SiBerkreasi (Gerakan Nasional Literasi Digital) dan Relawan TIK (RTIK) kota Madiun di ajang penghargaan World Summit on the Information Society (WSIS) 2020 menjadi satu hal yang mebanggakan. GNLD Siberkreasi berhasil meraih penghargaan bergengsi kategori Winner di kelompok C4 (Capacity Building). Sedangkan RTIK kota Madiun meraih juara kategori Champion dari kategori C9 (Media).
Ajang penghargaan WSIS Prizes 2020 dimulai akhir 2019 yang lalu. Setelah melewati beberapa tahapan dan kriteria penilaian, pada 7 September 2020 WSIS mengumumkan para pemenang penghargaan. Penilaian diberikan oleh panel ahli yang dibentuk oleh International Telecommunication Union (ITU). WSIS yang berbasis di Jenewa merupakan forum lintas-pemangku kepentingan di bidang Teknologi Informasi dan Komunikasi yang bernaung di bawah ITU Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB).
GNLD Siberkreasi bertujuan membentuk platform yang kokoh dalam rangka membuat masyarakat bisa memberdayakan diri merek. Terutama dalam menggunakan internet secara positif sekaligus bersama-sama bertanggung jawab dalam mengurangi dampak negatif internet. Keberadaan GNLD Siberkreasi mendapat dukungan dari banyak komunitas yang memiliki kesamaan visi dan misi dalam mempromosikan literasi digital. Ini semua demi internet yang lebih baik untuk masyarakat Indonesia. Visi sangat selaras dengan tujuan Kementrian Kominfo yang salah satunya mengajak masyarakat untuk cerdas di ranah digital.
Apresiasi Menkominfo kepada para penerima penghargaan ini disampaikan saat konfrensi pers secara virtual. Apresiasi dibacakan oleh Staf Khusus Menteri Bidang Pengembangan Digital dan SDM, Dedy Permadi.
“Mewakili pemerintah Indonesia, saya menyampaikan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada Winner dan Champion dari Indonesia. Kiranya pencapaian teman-teman GNLD Siberkreasi dan juga pegiat RTIK menunjukkan bahwa bangsa Indonesia merupakan bangsa yang unggul dalam bidang TIK.”
Oleh karena itu Menkominfo optimistis rakyat Indonesia berperan besar dalam percepatan transformasi digital Indonesia. Menkominfo Johny G. Plate juga menyatakan, “Saya berharap penghargaan itu dapat menginspirasi semua pihak, bukan hanya komunitas namun individu pribadi untuk semakin giat melakukan kegiatan literasi digital dan mempersempit digital divide,” jelasnya.
Sebagai peraih penghargaan kategori Winner, GNLD Siberkreasi telah menjadi wadah kolaborasi bagi mitra institusi dan organisasi pegiat literasi digital di Indonesia. Sejak didirikan tahun 2017, GNLD Siberkreasi telah meliterasi setidaknya 75 juta penduduk Indonesia lewat beragam kegiatan literasi luring (offline) maupun daring (online).
Sedangkan RTIK kota Madiun yang meraih pengharagaan kategori champion merupakan kumpulan pegiat dan komunitas pengguna pengembang dan pemanfaat teknologi informasi dan komunikasi yang sekarang sudah memiliki 8000 anggota di seluruh Indonesia. Ketua Umum Relawan TIK, Fajar Eridianto menyatakan bahwa kemenangan ini adalah kemenangan ketiga kalinya di ajang WSIS Prizes. “Kami berharap tahun depan akan memperoleh penghargaan yang sama dengan Siberkreasi sebagai winner WSIS Prizes, “ tambahnya.
Ketua GNLD Siberkasi, Yosi Mokalu sangat sepaham dengan himbauan Kominfo dalam bersama-sama ikut berpartisipasi dalam percepatan transformasi digital di Indonesia. Hal ini dijelaskan dalam pernyataannya, “Penghargaan ini adalah pencapaian dari sebuah kolaborasi bersama. GNLD Siberkasi telah menjadi wadah kolaborasi bagi 108 mitra institusi dan organisasi pegiat literasi untuk melakukan inisiasi peningkatan digital di berbagai wilayah Nusantara dengan konsisten untuk membuat konten positif.”
Gunakan Teknologi untuk Produktivitas
Menkominfo menyatakan bahwa literasi digital berfungsi untuk meningkatkan kemampuan kognitif SDM di Indonesia agar kemampuannya tak sebatas mengoperasikan gawai. Himbauan ini juga bertujuan agar masyarakat Indonesia mampu menggunakan teknologi secara produktif dan tidak mudah terpancing Hoaks.
Demi mempercepat transformasi digital Indonesia, saat ini pemerintah mendukung dengan menggenjot pembangunan infrastruktur telekomunikasi. Hal ini guna meningkatkan rasio ketersambungan internet terutama di daerah 3T (terdepan, terluar ,tertinggal). Dengan internetifikasi bagi 260 juta penduduk Indonesia diharapkan upaya pemerataan layanan dapat cepat tercapai. Ketersediaan internet dan dukungan digital yang terus berkesinambungan untuk masyarakat Indonesia akan menjadi lebih cepat. Dan masyarakat Indonesia bisa menuju transformasi digital yang menyeluruh.