Hypefast Tunjuk Mohammed Alabsi Sebagai CTO
Hypefast, pelopor house of eCommerce native brand yang terbesar di Asia Tenggara, mengumumkan penunjukkan Mohammed Alabsi sebagai Chief Technology Officer (CTO). Sebagai CTO, mantan Senior VP of Engineering di Bukalapak ini akan bergabung dengan jajaran tim senior leadership serta mengelola tim teknologi Hypefast, khususnya dalam pengembangan teknologi guna membangun tech-driven ekosistem ritel terpadu.
“Kami sangat senang menyambut Mohammed Alabsi ke dalam tim leadership kami. Pengalaman Mohammed yang beragam di bidang teknologi membuat dia sangat pas dan tepat untuk mendorong inovasi di Hypefast, yang saat ini tengah berfokus untuk mempercepat terwujudnya tech-driven ekosistem ritel, serta menghadirkan solusi untuk para eCommerce native brand,” ungkap Achmad Alkatiri, Founder dan CEO Hypefast.
Achmad menambahkan, “Pengalaman dari Mohammed, digabungkan dengan tim terbaik kami di ritel dan eCommerce, akan memperkuat investasi berkesinambungan kami di jajaran tim leadership serta semakin memperkuat komitmen Hypefast dalam mendorong percepatan pertumbuhan eCommerce native brand di Asia Tenggara.”
Mohammed Alabsi merupakan pemimpin teknologi, dengan pengalaman lebih 17 tahun di industri teknologi di Amerika, Asia dan Timur Tengah. Rekam jejak dari kinerjanya adalah membangun layanan AWS yang mendukung infrastruktur dari jutaan perusahaan teknologi di penjuru dunia. Mohammed juga merupakan anggota pendiri dari bisnis periklanan dan B2B eCommerce dari Amazon.
Tertarik akan laju pertumbuhan inovasi teknologi di Asia Tenggara, Alabsi bergabung dengan Bukalapak sebagai SVP of Engineering. Di Bukalapak, dia membangun dan mengembangkan tim teknologi, meluncurkan berbagai produk, serta membantu bisnis menuju IPO. Selain itu, Mohammed juga aktif di dunia startup, dengan menjadi penasihat serta berinvestasi di beberapa startup di Asia Tenggara dan Amerika.
Terkait penunjukannya sebagai CTO Hypefast, Mohammed mengatakan, “Kesempatan membangun serta mempercepat inovasi teknologi di Hypefast menarik perhatian saya sejak awal, khususnya gagasan membangun solusi berbasis teknologi yang sangat relevan bagi eCommerce native brands di Asia Tenggara. Gagasan ini tercetus berdasarkan masalah dan tantangan nyata yang dihadapi brand, saat tim membantu mengelola brand yang ada di dalam portofolio. Kami ingin memanfaatkan ini untuk menghadirkan terobosan dan inovasi serta solusi yang efektif untuk para brand.”
Mohammed menambahkan, “Saya juga berharap dapat membangun tim teknologi terbaik di Hypefast (divisi yang benar-benar baru terbentuk saat saya bergabung), dan bersama-sama membawa Hypefast semakin dekat dengan visinya.”
Tahun lalu, Hypefast berhasil membukukan pendapatan tahunan hampir $100 juta dolar Amerika dari 25 brand portfolio, tidak termasuk brand dengan term sheet. Hypefast juga berencana untuk mempercepat ekspansi regional tahun ini,
“Kami tentunya juga sangat senang dengan ekspansi bisnis ke Malaysia dan Thailand, namun kami mengelolanya dengan sangat hati-hati. Fokus kami selalu pada pertumbuhan brand pasca menjadi mitra strategis, tidak hanya pada masa akuisisi. Hal yang paling penting adalah memastikan tim dan ekosistem ritel yang tepat untuk mendukung brand-brand ini. Satu hal lagi, mayoritas dari total pendapatan kita berasal dari organic growth.” tambah Achmad.
Hingga saat ini, Hypefast telah mendapatkan pendanaan lebih dari $60 juta dollar Amerika, gabungan dari ekuitas dan utang dari top investor di Asia Tenggara dan global investor.