Kembangkan Aplikasi Computer Vision, PT Telkom Gunakan NVIDIA DGX A100
NVIDIA mengumumkan bahwa PT. Telkom merupakan perusahaan pertama di Indonesia yang menggunakan sistem NVIDIA DGX A100. Dipilihnya NVIDIA DGX A10o karena Telkom ingin mengembangkan aplikasi computer vision dengan sistem komputer berbasis kecerdasan buatan (AI). Telkom juga ingin membangunnya dengan aplikasi berbasis 5G untuk mendukung dan memajukan bisnisnya.
Sebagai sebuah perusahaan digital, Telkom diwajibkan untuk melakukan riset teknologi lanjutan. Hal ini untuk menciptakan value-based economy yang mengedepankan inovasi, serta mempersiapkan menghadapi pasar masa depan. Untuk mencapai itu, unit Advanced Technology & Business Research (ATR) dari Telkom telah membangun sebuah laboratorium untuk inovasi digital atau Digital Innovation Laboratory yang berfokus dalam eksplorasi pengembangan bisnis digital, khususnya untuk berbagai teknologi masa depan yang diperkirakan akan menjadi mainstream dalam 3 hingga 5 tahun mendatang.
Saat ini Lab riset ATR sudah diperlengkapi NVIDIA DGX A100. Dengan begitu, lab dapat mengembangkan aplikasi computer vision serta berbagai solusi terkait AI lainnya. Ini dapat memberikan keunggulan dalam persaingan bisnis dengan para kompetitornya.
Fokus utama ATR adalah menjalankan penelitian atau riset terhadap bisnis-bisnis internal yang ada di Telkom, riset teknologi yang ada dalam dalam teknologi digital, pengelolaan Joint Innovation Center, pengelolaan aset laboratorium, dan memberdayai kelompok-kelompok riset teknologi digital. ATR saat ini berkonsentrasi dalam teknologi-teknologi AI seperti pemrosesan gambar, natural language processing, pemrosesan teks, pemrosesan video, dan pemrosesan suara. Pengembangannya akan termasuk mengerjakan kasus untuk teknologi AI tingkat lanjut. Ini untuk mendukung bisnis Telkom di masa depan. Sekaligus dapat mengembangkan berbagai prototipe aplikasi untuk industri vertikal.
“Kami membangun sebuah platform AI yang komprehensif untuk mendukung aktivitas-aktivitas laboratorium ATR kami. Contohnya seperti AI, robotik, otomasi proses robotik, blockchain, AR/VR, bio-signal, dan berbagai laboratorium teknologi tingkat lanjut lainnya,” kata Muhamad Fajrin Rasyid, Direktur, Telkom Digital Business.
“Dengan NVIDIA DGX A100 yang baru ini, kami ingin mempercepat pelatihan model AI. Termasuk akselerasi terhadap proses penyelerasan model dan algoritma AI. Kami berharap hasil-hasil dari proses riset ini akan terus memajukan pengembangan produk-produk baru,” lanjutnya.
Diperkuat Delapan GPU
Dengan kinerja AI sebesar 5-petaflop, NVIDIA DGX A100 merupakan platform universal untuk semua workload AI. Diperkuat dengan 8 GPU NVIDIA A100 Tensor, dan NVIDIA Networking yang merupakan perangkat jaringan berkecepatan tinggi, platform ini memungkinkan perusahaan untuk mengkonsolidasikan training AI, inference dan analitik ke dalam sebuah infrastruktur AI terpadu yang mudah digunakan, termasuk juga akan mendapatkan akses langsung ke para pakar AI dari NVIDIA.
“Sejak peluncurannya di bulan Mei, NVIDIA DGX A100 telah menarik banyak minat dari Indonesia, dari negara-negara sekitar, dan dari seluruh dunia dengan mulai digunakannya sistem ini di berbagai industri untuk pekerjaan pengembangan AI,” kata Dennis Ang, Director of Enterprise Business for the SEA and ANZ Region, NVIDIA. “Kinerja yang cepat dan sifatnya yang universal memudahkan serta mempercepat para periset dalam mengembangkan solusi-solusi AI. Telkom merupakan contoh yang sangat baik dari sebuah organisasi yang berpikiran maju, yang telah mengadopsi kekuatan DGX A100 guna mengembangkan solusi-solusi AI untuk masa depan.”