Lima Mahasiswa Indonesia Raih Beasiswa Women in STEM dari British Council
British Council, organisasi internasional Inggris untuk hubungan budaya dan peluang pendidikan, telah mengumumkan pemenang Global Women in STEM Scholarships Program. Lima mahasiswa wanita dari Indonesia akan melakukan perjalanan ke Inggris pada musim gugur 2021. Mereka bisa memulai gelar master yang didambakan di bidang STEM (sains, teknologi, teknik, dan matematika).
Lima penerima beasiswa dari Indonesia adalah:
- Agatha Puspitasari – MSc Biomedical Sciences di Liverpool John Moores University
- Annisa Dinulislam – MSc Sustainable Aquaculture di University of Stirling
- Alya Dayna Salma – MSc Sustainable Water Environments di University of Glasgow
- Dewi Norytyas – MSc Sustainable Water Environments di University of Glasgow
- Irene Angela – MSc Sustainable Energy di University of Glasgow
“Saya bangga dengan Women in STEM Scholarship (WIS) dari British Council yang diluncurkan beberapa waktu lalu. Kami mendukung perempuan dari Indonesia dan negara ASEAN lainnya untuk mempelajari mata pelajaran terkait STEM. Terutama pada tingkat pascasarjana di salah satu dari tiga mitra universitas di Inggris. Melalui beasiswa ini, kami berharap dapat memberikan akses bagi perempuan ke universitas terkemuka di Inggris. Memungkinkan mereka untuk memperkuat penelitian dan inovasi di negara asalnya. Menyediakan wadah jangka panjang untuk terhubung dengan ilmuwan lain. Semoga hal ini menginspirasi generasi perempuan berikutnya di bidang STEM,” kata Hugh Moffatt, Direktur Indonesia, British Council.
Di seluruh Asia Timur, 15 beasiswa telah diberikan kepada wanita dari Indonesia, Malaysia, Thailand dan Vietnam.
Salah satu penerima beasiswa, Irene Angela yang akan mengambil studi Sustainable Energy di University of Glasgow mengatakan, “Mentor saya pernah menjelaskan bagaimana kekurangan sumber daya manusia tetap menjadi tantangan terbesar dalam pembangunan Indonesia, di mana individu dengan kinerja terbaik lebih memilih untuk memanfaatkan keahlian mereka di luar negeri. Ini memotivasi saya untuk menjadi ahli yang berkontribusi pada negara dan mendorong lebih banyak orang, terutama wanita, untuk tetap di STEM. Dengan bergabung dengan program MSc dalam Energi Berkelanjutan di UofG, saya akan memiliki akses ke informasi dan instrumen penelitian untuk studi lanjutan, serta kesempatan untuk belajar dari proyek energi berkelanjutan yang sukses di Inggris. Saya akan menggunakan pengetahuan ini untuk memberi manfaat besar bagi pembangunan energi berkelanjutan di Indonesia.”
Program beasiswa Women in STEM merupakan beasiswa pasca sarjana yang didanai penuh, diluncurkan secara global oleh British Council dalam kemitraan dengan 19 universitas di Inggris, dan ditujukan untuk memberi manfaat bagi wanita dari Asia Selatan, Asia Tenggara, dan Amerika yang bercita-cita untuk mengakses kursus STEM yang terkenal di Inggris tetapi membutuhkan dukungan finansial untuk melanjutkan studi mereka. Penghargaan ini diberikan kepada wanita dengan latar belakang STEM, yang ingin menginspirasi generasi wanita masa depan untuk mengejar karir di STEM.
Para pemenang telah berhasil melalui proses yang ketat bersama ribuan pelamar lainnya untuk mndapatkan tawaran studi yang didanai penuh dari salah satu universitas kelas dunia di Inggris yang juga merupakan salah satu universitas terbaik mata pelajaran STEM. Dukungan keuangan lengkap termasuk biaya kuliah, tunjangan, biaya perjalanan, visa dan biaya kesehatan disediakan oleh beasiswa, dengan dukungan khusus untuk ibu dan bagi mereka yang membutuhkan pelatihan bahasa Inggris. Banyak dari pemenang akan mengejar ambisi akademis mereka di STEM di universitas Inggris untuk pertama kalinya. Saat ini, para pemenang beasiswa dari Indonesia tengah mempersiapkan proses keberangkatan mereka, seperti mengurus kebutuhan visa dan kebutuhan lainnya.
Putaran Kedua Akan Dilaksanakan Tahun Ini
Program beasiswa ini bertujuan untuk meningkatkan peluang di STEM untuk anak perempuan dan Wanita. Menurut data dari Organisasi Pendidikan dan Kebudayaan Ilmiah PBB (UNESCO), kurang dari 30 persen peneliti di seluruh dunia adalah perempuan dan hanya 30 persen siswa perempuan yang memilih bidang terkait STEM di pendidikan tinggi.
Putaran kedua Program Beasiswa Wanita dalam STEM untuk 2021-2022 akan dilaksanakan juga tahun ini. Kesempatan ini akan tersedia bagi siswa dari delapan negara: Laos, Kamboja, Myanmar, Vietnam, Thailand, Indonesia, Malaysia, dan Filipina. Informasi lebih lanjut untuk kandidat potensial akan segera tersedia di situs web British Council.