LINE Indonesia Perkenalkan Program #AnakLINE
Generasi Z merupakan generasi yang sangat kental dengan gaya hidup digital. Memiliki rentang usia 15 – 21 tahun, generasi ini merupakan kelompok usia yang dibesarkan dan dimanjakan oleh teknologi. Kemajuan teknologi secara tidak langsung mempengaruhi pola komunikasi yang dilakukan sehari-hari.
Selain itu, Gen Z juga merupakan kelompok usia yang sangat menghargai komunikasi dua arah. Mereka juga pandai mencari referensi yang terpercaya, mampu mengelola sisi kreatif menjadi penghasilan utama, serta memiliki kepekaan terhadap isu sosial. Dalam kesehariannya, mereka terlatih untuk mencari sumber informasi yang terpercaya yang dibutuhkan. Kebiasaan Gen Z dalam menggunakan teknologi juga berkaitan erat dengan kecerdasan digital. Kecerdasan digital menjadi hal penting, termasuk memilah penggunaan aplikasi yang disesuaikan dengan kebutuhan.
LINE sebagai salah satu aplikasi komunikasi bersinergi dengan karakter dan kebutuhan Gen Z di era kecerdasann digital seperti saat ini. Dengan mayoritas pengguna berada di usia generasi Z, LINE memberikan berbagai fitur yang mendukung proses kreatif mereka, seperti hadirnya LINE Stickers dengan jutaan ekspresi yang dapat memberikan inspirasi dan memiliki fungsi ekonomi kreatif yang bisa menjadi mata pencaharian mereka.
“Sebagai aplikasi pertukaran pesan yang banyak digunakan oleh Gen Z di Indonesia, LINE berkomitmen untuk menjadi tempat yang tidak hanya nyaman, tetapi juga aman bagi Gen Z untuk mengungkapkan ekspresi mereka di era kecerdasan digital ini,” ungkap Fanny Verona, Country Manager LINE Indonesia. “Selain meningkatkan ruang untuk berekspresi dan berkreativitas melalui ragam layanan yang kami miliki, ke depannya LINE juga akan menyediakan berbagai program yang dapat mendukung Gen Z di Indonesia agar dapat beraktivitas secara digital tanpa rasa takut dan was-was sehingga mereka bisa menggapai tujuan yang ingin dicapai,” tambahnya.
LINE Indonesia pun memperkenalkan tagar #AnakLINE yang hadir sebagai bentuk representasi bahwa dengan menggunakan LINE, generasi Z dapat menjadi diri mereka sendiri tanpa harus takut berekspresi, dan LINE hadir sebagai salah satu fungsi dukungan bagi mereka dalam menjalankan aktifitas sehari-hari di era kercerdasan digital ini.
Ruang komunikasi yang luas dan terbuka
Seperti yang kita ketahui, Gen Z memiliki “dunia” mereka sendiri saat berkomunikasi dengan teman atau rekan-rekannya baik itu di lingkungan sosial maupun di ranah yang lebih sempit. Tidak berbeda dengan saat mereka berada di dunia digital. Di masa pandemi di mana kebutuhan untuk tetap terhubung secara online menjadi salah satu kebutuhan yang utama, LINE menawarkan lingkungan digital yang memiliki rasa aman dan nyaman di mana mereka dapat berekspresi secara bebas dan bijaksana tanpa dikekang oleh rasa takut dan was-was.
Berdasarkan hal tersebut, LINE memberi ruang bagi para anak muda untuk memperluas jaringan pertemanan mereka melalui fitur OpenChat yang memiliki banyak grup komunitas, dimana anggotanya dapat berbagai info seputar hal-hal yang menarik perhatian mereka. Di era penerimaan mahasiswa baru, OpenChat menjadi salah satu fitur favorit untuk belajar bersama, bertukar informasi mengenai masa ospek bahkan tips dan trik mencari pekerjaan. OpenChat juga sangat lekat dengan budaya pop seperti K-Pop dan menjadi tempat banyak fandom K-Pop berkespresi dan membuat berbagai kegiatan virtual.
Mendahulukan rasa aman dan nyaman
Keamanan pun menjadi salah satu sebab mengapa LINE lekat dengan generasi Z yang melek digital. Jaringan pertemanan memungkinkan untuk dilakukan tanpa harus bertukar nomor telepon. Dengan menggunakan LINE ID, generasi Z memiliki kuasa penuh untuk menerima atau menolak pertemanan yang diajukan. Mereka juga terbebas dari berbagai macam pesan spam. LINE menjadi lebih aman dan menyenangkan untuk mereka. Karena mayoritas daftar teman yang terjadi adalah teman-teman mereka. Di mana mereka dapat menjadi diri sendiri dan berkomunikasi dalam bahasa dimengerti.
“Terkait dengan keamanan dan kenyamanan pengguna, aktivitas di LINE juga memungkinkan mereka untuk terhindari dari berbagai pesan spam yang timbul dikarenakan pengguna harus berbagi nomor telepon dengan rekan mereka,” kata Fanny. “Dengan tidak perlunya berbagi nomor telepon di LINE, pengguna bisa terhindari dari pesan spam yang mengganggu seperti pesan dari pinjaman online,” tutupnya.
Fitur multifungsi untuk kegiatan sehari-hari
Fungsi media sosial yang dimiliki LINE juga menjadi hal unik, tanpa harus berpindah platform. Generasi Z dapat langsung membagikan momen sehari-hari mereka melalui LINE Timeline. Hal tersebut mewakili karakter mereka yang selalu up to date. Berbagai fungsi lain yang juga diterima dengan baik adalah Split Bill dan Top Up Payment. Di mana mereka dapat membeli pulsa dengan denom terkecil Rp 5000 secara online.
Di samping itu, melalui berbagai layanan miliknya seperti LINE Stickers yang menyuguhkan ribuan stickers interaktif dan ekspresif. Ini dapat menjadi oase bagi Gen Z. Tidak hanya itu, LINE TODAY sebagai platform yang menawarkan berita dan cerita. Sehingga semakin kukuh memposisikan diri untuk Gen Z yang ditandai dengan kehadiran Z LINER dikhususkan untuk konten dengan tema-tema trending yang fresh. Hal ini dapat menjadi bahan perbincangan anak-anak muda terutama usia pelajar hingga mahasiswa yang dikelompokan ke usia Gen Z. Isu-isu seputar kampus, kesetaraan, hingga kesehatan mental menjadi sorotan.
Selain konten informatif yang serius tetapi dibawakan secara santai dan jenaka, terdapat juga sejumlah artikel fakta unik. Terutama tentang berbagai hal hingga daily trending buzz di dunia maya sehari-hari. LINE TODAY juga membuka ruang untuk komunitas pembaca mengikuti dan berpartisipasi dalam topik rutin mingguan. Serta mengikuti tantangan dwimingguan melalui ruang Z-Liner di fitur LINE OpenChat.
Melalui komitmennya sebagai ruang untuk berekspresi secara bebas tetapi bijaksana, LINE menawarkan lingkungan digital bagi pengguna, terutama Gen Z. Tujuannya agar bisa menjadi diri mereka, tetap terhubung dengan teman dan rekan mereka secara leluasa. Tentunya tanpa harus ada rasa takut dan was-was.