Semifinal UCL, Liverpool Kandaskan Villareal 2-0
Pada dini hari tadi, semifinal UCL berlangsung antara Liverpool vs Villareal di Anfield Stadium, kandang Liverpool. Ini pertemuan ketiga antar kedua tim dalam 6 tahun terakhir. Saat itu kedua tim juga bertemu di Semifinal Liga Eropa 2016, dengan hasil Liverpool menang 3-0 di kandangnya, tapi kemudian kalah 0-1 di kandang Villareal. Namun, secara agregat gol, Liverpool lolos ke final Liga Eropa utk melawan Sevilla, klub Spanyol lainnya.
Dari statistik di atas, terlihat sekali laga berjalan agak berat sebelah. Liverpool bermain ofensif sjk menit pertama dg menguasai bola 67%, 10 corner kick dan 5 shots-on target. Sebaliknya, Villareal cenderung bermain defensif ala “parkir bus”, dengan hanya sesekali menyerang balik, tapi tidak satupun shots on target. Nyaris Alisson tdk bekerja keras.
Pada babak pertama, Liverpool mengepung dan menyerbu pertahanan Villareal dari berbagai penjuru. Luis Diaz sebagai winger kiri berkali-kali bermanuver dari sayap kiri, dan 2x menembak dengan keras ke arah gawang lawan. Namun kedua tembakan keras tersebut masih bisa di-blok kiper Villareal, Rulli. Begitu pula tembakan Mo Salah masih melejit ke atas tiang jauh. Beberapa corner kick untuk Liverpool juga belum menghasilkan gol. Skor 0-0 bertahan hingga babak pertama usai.
Pada babak kedua, tidak tampak Villareal mengubah strategi dan taktik untuk lebih menyerang. Tampak midfield Liverpool cukup sigap memotong aliran bola dari midfield ke barisan penyerang Villareal. Sebaliknya, Liverpool tidak mengendorkan serangan. Akhirnya gol yang dinanti-nantikan segenap fans Liverpool terjadi juga. Tidak tanggung-tanggung, 2 gol Liverpool lahir pada 10 menit babak kedua dimulai.
Pada menit ke-53, manuver Mo Salah dengan Jordan Henderson (Hendo) mengiris sayap kiri pertahanan Villareal. Oleh Hendo bola diumpan lambung ke kotak penalti Villareal, namun bola justru membentur kaki pemain Villareal dan mengarah ke gawang sendiri. Kiper Villareal tidak mampu menjangkau bola yang melejit ke arah tiang jauh. Gol bunuh diri. 1-0 utk Liverpool.
Selang 2 menit kemudian, tepatnya menit ke-55, manuver Mo Salah ke dalam kotak penalti mengoyak jantung lawan, bola disodorkan ke Mane yg lolos dari kawalan lawan dan lolos dari jebakan offside, dan dg sedikit sentuhan Mane mendahului kiper Villareal. 2-0 untuk Liverpool.
Setelah itu, Villareal mencoba bermain lebih terbuka, tapi Liverpool tampak lebih siap, sehingga laga 35 menit kemudian tetap dikuasai Liverpool. 2-0 tdk berubah hingga peluit panjang akhir laga ditiup wasit.
Dengan hasil ini, Liverpool belum cukup lega, karena masih ada leg ke-2. Apalagi Villareal telah membuktikan mampu menjungkalkan tim raksasa Serie A Italia, Juventus di babak 16 Besar, dan mengalahkan raksasa Jerman, Bayern Muenchen di babak 8 Besar tempo hari.
Yang jelas, laga leg 2 di kandang Villareal akan berlangsung lebih terbuka. Villareal harus lebih menyerang untuk mengejar ketinggalan 0-2, sedangkan Liverpool akan berusaha menahan serbuan Villareal dengan sesekali menyerang balik dengan cepat. Apakah Villareal mampu membalikkan keadaan atau sebaliknya Liverpool malah makin menenggelamkan Villareal di kandangnya.
Menarik untuk ditonton pertengahan pekan depan di tengah suasana Lebaran.
Lets see then…
Diulas oleh: Bambang H. Purnomo, Pengamat Sepakbola Inggris