Menurut Cloudera, Agentic AI Akan Jadi Tren AI di 2025

Cloudera terus memperkuat posisinya sebagai pelopor dalam dunia analitik data dengan berbagai inovasi, termasuk Agentic AI. Tahun 2024 menjadi salah satu pencapaian penting bagi perusahaan ini, khususnya di kawasan Asia Pasifik. Pada Agustus, Cloudera sukses menggelar acara tahunan eVolve di Singapura, yang dihadiri lebih dari 400 pelanggan dari berbagai negara. Acara tersebut tidak hanya menampilkan rencana produk masa depan, tetapi juga memberikan penghargaan bagi pelanggan dengan implementasi terbaik. Di Indonesia sendiri, pencapaian Cloudera semakin menonjol berkat teknologi Agentic AI yang membantu organisasi menghasilkan wawasan lebih efisien.

Menurut Sherlie Karnidta, Country Manager Cloudera Indonesia, teknologi ini mampu mengurangi kesenjangan antara tim bisnis dan tim IT, yang kerap bekerja secara terpisah. “Dengan semakin meluasnya adopsi AI, Cloudera mendukung perusahaan-perusahaan di Indonesia untuk mengintegrasikan teknologi ini ke semua lini bisnis mereka,” ujarnya. Generative AI, yang menjadi fokus utama, dinilai memberikan peluang besar dalam mendorong efisiensi di berbagai sektor.

Prediksi CLoudera untuk 2025

Melihat ke 2025, Cloudera memprediksi tren baru dalam pemanfaatan AI. Para pemimpin bisnis akan semakin menuntut penerapan AI untuk menciptakan solusi yang lebih terintegrasi dan responsif terhadap kebutuhan pengguna. Namun, Cloudera juga memproyeksikan penurunan hype generative AI, di mana fokus akan bergeser ke pendekatan praktis yang lebih fleksibel. Perusahaan besar yang telah memiliki data terstruktur diperkirakan tetap memanfaatkan AI secara optimal, sedangkan usaha kecil dan menengah perlu memperbaiki kualitas data sebelum mengadopsi teknologi ini.

Pemilihan model AI, seperti Large Language Models (LLM), menjadi isu strategis, terutama di sektor yang memerlukan privasi tinggi, seperti perbankan. Sementara itu, data publik dapat dikelola dengan model terbuka untuk efisiensi yang lebih besar. Kendati demikian, tantangan seperti kesiapan infrastruktur tetap menjadi kendala utama, terutama bagi perusahaan dengan keterbatasan kapasitas data center. Cloudera menawarkan solusi hybrid sebagai alternatif, memungkinkan pengelolaan data di cloud dan on-premise secara bersamaan, sehingga keamanan data dan fleksibilitas tetap terjaga.

Regulasi terkait perlindungan data pribadi di Indonesia, yang mulai berlaku sejak Oktober 2024, juga menjadi perhatian Cloudera. Untuk mendukung kepatuhan terhadap peraturan ini, perusahaan menawarkan solusi AI yang dirancang agar selaras dengan standar privasi data yang berlaku.

Dalam media briefing di Jakarta pada 10 Desember 2024, Cloudera juga mengangkat isu tentang Agentic AI, sebuah teknologi yang semakin relevan di masa depan. Fajar Muharandy, Principal Solution Engineer Cloudera, menjelaskan bahwa Agentic AI memiliki kemampuan unik untuk mengambil tindakan secara mandiri, berbeda dengan AI tradisional yang hanya memberikan respons berdasarkan masukan. Dalam sektor layanan pelanggan, misalnya, teknologi ini dapat menyelesaikan transaksi atau mengatur pengiriman secara otomatis.

Pendekatan ini diproyeksikan akan membawa perubahan signifikan di sektor perbankan, ritel, dan pemerintahan, memungkinkan perusahaan meningkatkan efisiensi operasional sekaligus memberikan pengalaman lebih personal kepada pengguna. Dengan komitmennya terhadap teknologi hybrid, generative AI, dan Agentic AI, Cloudera siap membuka peluang baru di era digital yang semakin kompleks. Tahun 2025 diharapkan menjadi tahun penuh inovasi, dengan Cloudera terus menjadi ujung tombak transformasi teknologi di Asia Pasifik.

Bagikan Berita :