Michelin Pilot Sport EV Jadi Kunci Strategi Balap Elektrik Formula E
Seri pembuka Kejuaraan Dunia ABB FIA Formula E 2022 telah dimulai pada akhir Januari lalu di Ad Diriyah (Saudi Arabia), disusul seri kedua yang berlangsung akhir pekan lalu di Mexico City (Meksiko). Michelin menyatakan format kualifikasi baru yang diadopsi pada kejuaraan balap elektrik dunia musim ke delapan tahun ini membuat pemilihan ban menjadi semakin vital dan penting dalam strategi memenangkan balapan.
Manager Program Formula E Michelin, Mirko Pirrachio mengatakan pembalap Formula E saat ini diberikan alokasi maksimum hanya delapan ban (dua set) per pertandingan e-prix, serta 12 ban untuk akhir pekan dengan dua kali pertandingan. Artinya, Formula E adalah kejuaraan dunia FIA yang menggunakan paling sedikit ban. Sementara itu balapan akan dimulai dengan tahapan Grup di mana pembalap dibagi dua kelompok dan bertarung pada power 220kW, dilanjutkan tahapan Duel, perempat final, semi final dan final.
“Baik dalam tahapan Grup maupun Duel masing-masing tim diperbolehkan mengganti ban sesuai kebutuhan pembalap. Namun alokasi yang diberikan hanya dua pasang ban untuk digunakan sepanjang hari balapan, mulai dari sesi latihan, kualifikasi, hingga pertandingan. Sehingga mereka harus menggunakan ban yang sama berulang-ulang,” ujar Mirko.
Dengan demikian, pembalap akan sangat bergantung pada ban yang bisa optimal di segala cuaca serta memiliki daya tahan mumpuni. Michelin merupakan pemasok ban tunggal untuk kejuaraan Formula E sejak 2014 hingga 2022. Ban yang digunakan pada musim pertama dan kedua di 2014 dan 2015 adalah Michelin Pilot Sport EV. Mulai kejuaraan musim ketiga pada 2016, Michelin memperkenalkan seri Pilot Sport EV2 yang jauh lebih efisien ketimbang pendahulunya.
Ban ini merupakan yang pertama dengan ukuran 18 inci yang digunakan dalam kejuaraan dunia dengan kendaraan single-seater. Bahkan kejuaraan lainnya termasuk Formula 1 masih menggunakan ban 13 inci dan baru beralih ke 18 inci mulai tahun ini. Secara rancang bangun Pilot Sport EV sangat mirip dengan ban yang digunakan di jalan raya pada umumnya dengan pola tapak dan ukuran yang sering dijumpai pada kendaraan touring. Namun, Pilot Sport EV untuk kejuaraan Formula E dilengkapi teknologi yang memungkinkan ban digunakan sepanjang kejuaraan dari awal hingga akhir, mulai dari sesi latihan, kualifikasi, hingga balap pertandingan.
“Pembalap Formula E akan terbantu dengan Pilot Sport EV karena serbaguna dan tahan lama. Namun yang terpenting, pembalap bisa memilih pengaturan yang berbeda dan menerapkan tekanan ban yang juga berbeda,” kata Mirko. Ia menambahkan generasi kedua Pilot Sport EV mengurangi hambatan gulir (rolling resistance) hingga 16 persen, yang berarti ban bisa menjangkau satu lap lebih lama dalam setiap putaran kejuaraan.
Sirkuit Baru Jakarta dan Seoul Menjadi Ajang Inkubator Bagi Pengembangan Teknologi Baru
Sesi pertandingan Formula E musim ke delapan berikutnya akan diadakan di Roma (Italia) pada bulan April, lalu menyusul Monaco, dan Berlin (Jerman). Jakarta dijadwalkan menjadi tuan rumah pada 4 Juni mendatang, sebelum seri berlanjut ke Vancouver (Kanada), New York (USA), London (UK) dan berakhir di Seoul (Korea Selatan) pada Agustus mendatang.
Tahun ini merupakan tahun pertama bagi Jakarta dan Seoul menggelar rangkaian seri kejuaraan Formula E. Mirko Pirrachio mengatakan tim Michelin Formula E bersiap untuk melihat langsung dan mengunjungi lokasi sirkuit balapan di Jakarta. “Jakarta dan Seoul baru pertama kali dan belum terbiasa menyelenggarakan balapan pada level ini, terutama lokasinya di tengah kota. Jadi ini akan menjadi balapan yang sangat menarik di sana. Apalagi dengan cuaca yang diperkirakan akan sangat panas yang tentu saja bukan hal baru bagi ban Pilot Sport EV,” ujarnya.
Lokasi balap yang bervariasi, dan umumnya merupakan jalan raya yang disulap menjadi lintasan balap juga memberikan tantangan tersendiri bagi para pembalap. Mobil Formula E tidak menghasilkan banyak downforce aerodinamis dan membutuhkan teknik pengereman khusus yang berbeda dari seri balap lainnya. Sehingga, akan berdampak pada suhu ban belakang yang harus segera diatasi dengan tingkat torsi tinggi yang merupakan fitur mobil listrik.
Meski demikian, lokasi-lokasi kejuaraan baru di tengah kota ini sangat penting bagi Michelin. Sejak balap perdananya, Michelin telah menggunakan jalan-jalan yang dikunjungi oleh seri Formula E sebagai inkubator untuk pengembangan teknologi baru. Divisi motosport Michelin bekerja sama dengan para ahli dari divisi penelitian dan pengembangan untuk memformulasikan ban baru. Hasilnya, tidak kurang dari tiga generasi ban Michelin untuk kejuaraan Formula E telah dibawa ke trek balap.
Michelin merupakan salah satu founding fathers dari kejuaraan FIA Formula E di mana seri pertamanya dilaksanakan di Beijing, China pada September 2014. Kejuaraan Formula E diharapkan menjadi ajang untuk menampilkan ban-ban hasil pengembangan Michelin untuk kendaraan elektrik. Sejak pendiriannya dan bersamaan dengan pertumbuhan pasar kendaraan elektrik yang mencapai dua digit, FIA telah menetapkan Formula E sebagai kejuaraan resmi dunia balap elektrik.