Otomatisasi dalam Dunia Hybrid cloud yang App-centric
Dalam beberapa tahun ini terlihat bahwa enterprise ingin aplikasi, data dan sumber daya mereka yang ada di mana saja memberikan manfaat bagi bisnis dan model operasional mereka. Ini artinya otomatisasi harus tersedia dan bisa dijalankan di mana saja. Otomatisasi di semua platform dan lingkungan membutuhkan mekanisme yang sama dengan pendekatan otomatisasi sebagai kode, didukung oleh komunitas praktisi dan bahkan arsitek otomatisasi atau komite untuk membantu menyusun dan menjalankan strategi tersebut.
Berdasarkan laporan terbaru IDC Market Forecast — Worldwide IT Automation and Configuration Management Software Forecast, 2021–2025 — “Tools software manajemen sistem terbaik harus mengimbangi operasional yang semakin kompleks, terutama dalam perusahaan yang tidak bisa menambah jumlah karyawan untuk memenuhi persyaratan.” Mengelola keseluruhan kompleksitas ini bukan tugas mudah. Karena IT dan bisnis harus terus berkembang, ini bukan lagi masalah “jika” organisasi beralih ke otomatisasi, namun tools otomatisasi “mana” yang mereka pilih.
Di sinilah keunggulan dari kekuatan teknologi open source berperan; berdasarkan penelitian yang sama dari IDC, “inovasi yang digerakkan oleh open source membantu mendukung pertumbuhan pemain dan teknologi baru.” Dengan pendekatan otomatisasi yang konsisten berbasis komunitas, para pakar terkait menulis integrasi tersebut dan membaginya dengan tim-tim lain, membangun komunitas internal praktisi yang bisa beradaptasi terhadap perubahan dan deployment, sehingga memungkinkan enterprise memasuki cloud dengan kecepatan yang terakselerasi.
Beginilah cara Red Hat, melalui Red Hat Ansible Automation Platform, melakukan pendekatan terhadap otomatisasi, menyediakan inovasi yang disesuaikan untuk platform individual, dikombinasikan dengan bahasa yang standar dan cross-framework. Dengan pergeseran terus-menerus mengonsumsi layanan public cloud dan sumber daya, kuncinya adalah memiliki platform yang memungkinkan Anda memanfaatkan keahlian, bahasa dan taksonomi yang sama, yang sudah digunakan tim Anda untuk mendorong efisiensi dan penghematan serta implementasi di on-premise. Pendekatan ini memungkinkan enterprise mencapai apa yang mereka inginkan, di mana mereka menginginkannya, di cloud seperti Amazon Web Service dan Microsoft Azure.
Mendukung agilitas di edge
Kita tahu bahwa enterprise dan kebutuhan mereka tidak berhenti dengan otomatisasi cloud. Aset di edge kini juga sama pentingnya dan, bahkan bisa dikatakan lebih sulit untuk dikelola, dibandingkan di pusat data. Komputasi edge sangat penting bagi bisnis, sehingga otomatisasi di edge tidak bisa ditawar lagi. Menyediakan semua proses yang eksisting dan komponen grup dengan menggunakan tool seperti Ansible Automation Platform memungkinkan Anda untuk memindahkan manajemen edge dari tugas rumit yang harus dilakukan beberapa orang, menjadi satu, di mana pengelolaan dan integrasi komponen yang umum dan workflow digunakan dengan Ansible.
Otomatisasi Ansible menjadi jaringan penghubung dalam sebuah organisasi IT, menjembatani aplikasi dan dependent infrastructure mereka, dan memelihara teknologi di edge. Staf IT bisa mengandalkan otomatisasi untuk meluncurkan layanan baru di edge demi memenuhi kebutuhan pelanggan dengan kecepatan, skala dan konsistensi.
Menghubungkan semuanya melalui otomatisasi
Kita sering kali menyebut Ansible Automation Platform sebagai perekat yang menyatukan orang, proses dan teknologi. Otomatisasi memungkinkan penekanan lebih besar pada penguatan keseluruhan sistem, daripada hanya pada beberapa bagiannya. Keuntungan yang bisa diberikan otomatisasi tidak selalu mudah didapatkan, namun kerangka kerja yang tepat menjadikannya lebih mudah. Saat kesuksesan terjadi di level atas, cara kerja yang baru pun terwujud, bersama dengan resiliensi dan kemudahan beradaptasi. Formula ini tepat seperti yang dibutuhkan perusahaan saat mereka menghadapi tantangan baru untuk mendorong modernisasi dan transformasi.
Oleh: Tom Anderson, Vice President, Red Hat Ansible Automation