Pendidikan Makin Mahal? Begini Cara Siapkan Biaya Pendidikan Anak
Salah satu hal yang perlu dipersiapkan oleh orangtua adalah biaya pendidikan anak mulai dari jenjang PAUD hingga perguruan tinggi. Sebab, inflasi biaya pendidikan anak saat ini rata-rata naik 15% hingga 20% per tahunnya.
Seperti diketahui, bulan Juli biasanya menjadi musim untuk pembayaran biaya pendidikan. Kondisi tersebut diyakini memberikan dampak terhadap peningkatan inflasi pada bulan Juli.
Meski pemerintah telah memberikan jaminan pendidikan gratis untuk pendidikan tingkat sekolah negeri hingga sekolah menengah atas. Sementara untuk sekolah swasta, orangtua masih tetap harus menyiapkan dana pribadi.
Karena itu, biaya pendidikan harus disiapkan sejak dini. Pasalnya, masih banyak orangtua yang terlambat atau menunda persiapan pendidikan anak-anak mereka di tengah inflasi biaya pendidikan yang tinggi.
Agar pendidikan anak di masa depan terjamin, sepantasnya orangtua mempersiapkan dan merencanakan pendidikan anak sedini mungkin, sehingga masa depan anak-anak bisa terjamin.
Oleh karena itu, Lifepal sebagai salah satu marketplace insurance terdepan di Tanah Air, mengungkapkan beberapa hal yang harus dilakukan untuk menyiapkan biaya pendidikan anak. Berikut penjelasan lebih detail dari Benny Fajarai, Co-Founder sekaligus CMO Lifepal.co.id.
Menyiapkan Tabungan Pendidikan
Hal pertama yang bisa dilakukan untuk menyiapkan tabungan pendidikan anak adalah dengan tabungan khusus berupa tabungan rencana pendidikan yang dijamin oleh Lembaga Penjamin Simpanan (LPS). Tabungan berjangka waktu ini ditentukan oleh Anda sendiri dengan jumlah bunga tertentu.
Menawarkan keuntungan, tabungan ini juga memiliki fasilitas berupa asuransi kesehatan dan asuransi jiwa. Dengan begitu, saat Anda mengalami kebangkrutan, maka tabungan yang dimiliki tetap aman meski dikenakan potongan.
Memanfaatkan Investasi untuk Tujuan Pendidikan
Langkah selanjutnya untuk mempersiapkan biaya pendidikan anak adalah dengan memilih instrumen investasi. Namun, dalam memilih produk investasi ini disesuaikan dengan jangka waktu yang dimiliki.
Selain itu, penting juga untuk mengingat prinsip investasi, yaitu high risk high return – low risk low return. Karena itu, Anda disarankan untuk tetap melakukan diversifikasi ke reksadana seperti reksadana pendapatan tetap dan reksadana pasar uang yang memiliki risiko lebih rendah.
Dengan begitu, alokasi dana pendidikan anak jangka panjang sangat cocok untuk persiapan masuk ke universitas bila saat ini anak Anda masih duduk di bangku sekolah dasar (SD).
Berikut ini adalah skema pemanfaat dana investasi untuk pendidikan anak:
Anda yang masih memiliki waktu di atas 5 tahun untuk mempersiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio dengan porsi reksadana saham yang lebih banyak. Dengan potensi imbal hasil yang relatif tinggi, reksadana saham juga memiliki tingkat risiko yang relatif tinggi.
Lain halnya untuk Anda yang masih memiliki waktu persiapan selama 3 – 5 tahun, maka dapat memanfaatkan reksadana pendapatan tetap, reksadana saham, dan reksadana pasar uang, atau reksadana campuran. Dengan catatan, komposisi terbesar portofolio investasi diisi oleh reksadana pendapatan tetap karena pertimbangan potensi imbal hasilnya lebih menarik.
Sedangkan buat Anda yang masih memiliki waktu sekitar 1 – 3 tahun untuk menyiapkan dana pendidikan anak, maka dapat menyusun portofolio investasi yang sebagian besar isinya merupakan instrumen reksadana pasar uang dengan sedikit porsi di reksadana saham.
Reksadana pasar uang memiliki potensi imbal hasil yang lebih menarik di bandingkan tabungan/deposito dengan tingkat risiko yang relatif rendah, likuid dan bebas biaya transaksi.
Sementara itu, alokasi reksadana saham akan berfungsi sebagai booster untuk mempercepat tercapainya tujuan keuangan melalui potensi imbal hasil yang jauh lebih menarik dan tentunya diiringi dengan tingkat risiko yang lebih tinggi.
Memberikan Proteksi Berupa Asuransi Pendidikan
Menyiapkan tabungan pendidikan anak selain di tabungan khusus dapat juga dengan asuransi pendidikan. Berbeda dengan tabungan, asuransi pendidikan memiliki batasan waktu untuk mencairkan uangnya.
Uang tersebut cair jika anak Anda ingin masuk SD, SMP, SMA, dan kuliah. Meski bisa mendapatkan keuntungan yang cukup besar jika memakai asuransi pendidikan, penting untuk diingat bahwa Anda akan dikenakan penalti (denda) jika ingin mencairkan dana pendidikan sebelum waktunya.
Dalam asuransi pendidikan anak ini biasanya juga akan dilengkapi produk asuransi jiwa. Namun, jika tidak, maka Anda pun harus membeli sendiri produk proteksi jiwa.
Pasalnya, risiko meninggal dunia di usia produktif masih tetap ada, begitu pun dengan risiko cacat total hingga kita tak lagi bisa mencari nafkah. Pastikan asuransi jiwa tersebut memiliki uang pertanggungan (UP) yang cukup untuk menanggung biaya hidup serta biaya pendidikan.