Perkembangan Wirausaha di Indonesia: Tantangan dan Langkah Maju Menuju Keunggulan
Berdasarkan data yang diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik (BPS), situasi perkembangan wirausaha di Indonesia masih menunjukkan keterbelakangan dibandingkan dengan beberapa negara tetangga, seperti Singapura, Malaysia, dan Thailand. Rasio jumlah individu yang terlibat dalam kegiatan wirausaha di Indonesia masih tertinggal dengan angka sekitar 3,47 persen atau sekitar 9 juta orang dari total jumlah penduduk. Walaupun terjadi peningkatan dari tahun 2016 yang mencapai 3,1 persen, angka ini tetaplah rendah jika dibandingkan dengan angka partisipasi wirausaha di Singapura yang mencapai 8,5 persen, dan Malaysia serta Thailand yang keduanya mencapai 4,5 persen. Global Entrepreneurship Index (GEI) menempatkan Indonesia di peringkat 75 dari 137 negara dengan skor 26, menggarisbawahi perlunya perbaikan signifikan dalam ekosistem wirausaha di negara ini.
Menanggapi tantangan ini, STIE Dewantara yang berlokasi di Acropolis, Karadenan, Kecamatan Cibinong, Bogor, mengambil langkah progresif. Pada tanggal 22 Juli, lembaga ini melaksanakan upacara wisuda untuk Sarjana Tahun Akademik 2022/2023 yang ke-16. Acara ini bukan hanya sekadar merayakan kelulusan, tetapi juga merupakan momentum penting dalam menyatukan pendidikan dengan kebutuhan aktual di lapangan.
Pada wisuda kali ini, STIE Dewantara berhasil meluluskan sebanyak 270 wisudawan, termasuk 10 mahasiswa yang meraih predikat cum laude dan 11 orang dengan pencapaian terbaik dalam kategori wirausaha. Acara diadakan di IPB Convention Center Botani Square Bogor dan dihadiri oleh berbagai tokoh terkemuka, seperti Kepala LLDIKTI Wilayah 4 Jabar-Banten M. Samsuri, serta berbagai perwakilan dari pemerintah daerah Kabupaten Bogor dan institusi pendidikan terkemuka seperti IPB dan UI.
Dalam sambutannya, pembinan yayasan, M. Sidik Pramiadi, menekankan pentingnya para lulusan untuk menjadi agen perubahan yang memiliki kemampuan berpikir kritis, analitis, sistematis, komunikatif, serta memiliki landasan ilmiah yang kuat. Di tengah dinamika sosial dan ekonomi yang terus berubah, keterampilan ini menjadi semakin penting dalam menghadapi tantangan nyata.
Pesan yang senada juga diungkapkan oleh Yasnimar Ilyas, Ketua STIE Dewantara, yang mendorong para wisudawan untuk tidak hanya menjadi penyelesaian masalah (problem solver) tetapi juga pencari masalah (problem finder). Dalam perkembangan bisnis dan masyarakat yang cepat, kemampuan untuk mengidentifikasi permasalahan yang relevan adalah kualitas berharga yang akan mendorong inovasi dan pengembangan.
Transformasi Institusi
Langkah lain yang diambil oleh STIE Dewantara adalah dengan melakukan transformasi institusi. Pada tahun 2021-2022, lembaga ini memutuskan untuk berubah menjadi Institut Teknologi dan Bisnis Dewantara (ITB-Dewantara) dan membuka dua program studi baru, yaitu Bisnis Digital dan Sistem serta Teknologi Informasi. Perubahan ini tidak hanya mencerminkan adaptasi terhadap perubahan bisnis dan teknologi, tetapi juga komitmen untuk memberikan pendidikan yang relevan dan praktis.
Dalam upaya meningkatkan kualitas pengajaran, STIE Dewantara menjadikan aplikasi konsep manajemen dalam pengajaran sebagai fokus utama. Dalam hal ini, mahasiswa tidak hanya mendapatkan pemahaman teoritis tetapi juga memiliki kesempatan untuk berlatih di lapangan. Dukungan dari Kementerian Pendidikan juga menjadi faktor penting dalam memberikan hibah penelitian dan pengabdian kepada masyarakat.
Widya Apriani, salah satu wisudawan, mengungkapkan apresiasinya terhadap pengalaman kuliahnya di STIE Dewantara. Menurutnya, ilmu yang diperoleh tidak hanya bermanfaat dalam dunia akademis tetapi juga dalam dunia kerja. Banyak teman sekelasnya telah berhasil menjadi entrepreneur setelah lulus, menunjukkan dampak positif dari pendidikan yang diterima.
Wisuda ini juga mencakup berbagai kisah inspiratif, seperti kehadiran sarjana dengan profesi beragam, termasuk office boy, sekuriti, penyandang disabilitas, hingga anak penjual gorengan. Ini adalah bukti nyata bahwa pendidikan dapat merangkul berbagai latar belakang dan memberikan peluang kepada siapa saja untuk tumbuh dan berkembang.
Secara keseluruhan, peristiwa wisuda ini bukan hanya tentang merayakan kesuksesan individu, tetapi juga merupakan refleksi dari komitmen STIE Dewantara dalam menciptakan lulusan yang siap menghadapi tantangan dunia nyata, merangkul perubahan, dan memberikan kontribusi berarti kepada masyarakat dan ekonomi Indonesia. Dengan terus beradaptasi, menerapkan inovasi, dan menjembatani kesenjangan dalam ekosistem wirausaha, Indonesia memiliki potensi besar untuk meraih keunggulan dalam dunia bisnis global