Samsung dan Universitas Georgia Kembangkan Energy Score untuk Galaxy Watch7
Galaxy Watch7 yang terbaru akan mengintegrasikan One UI 6 Watch, yang dirancang untuk meningkatkan fungsi kesehatan berbasis AI pada perangkat wearable. Fitur utama dari antarmuka ini adalah Energy Score, yang menawarkan rekomendasi kesehatan personal kepada pengguna berdasarkan skor numerik yang mencerminkan tingkat energi keseluruhan mereka. Untuk mengembangkan fitur Energy Score ini, Samsung Research menjalin kolaborasi dengan Profesor Patrick O’Connor dari Departemen Kinesiologi Mary Frances Early College of Education di Universitas Georgia, AS. Dalam rangka menggali lebih dalam tentang Energy Score, Samsung Newsroom menjelaskan bagaimana fitur baru ini berfungsi untuk meningkatkan pengalaman layanan kesehatan digital.
Energi sangat berkaitan dengan efisiensi dan kelelahan yang dialami sehari-hari, dan konsep ini didasarkan pada aktivitas saraf yang masih belum sepenuhnya dipahami di dalam otak. Dengan demikian, mengukur energi secara objektif bukanlah hal yang mudah. Oleh karena itu, tim Samsung Research bekerja sama dengan Profesor O’Connor untuk mendefinisikan dan menghitung tingkat energi seseorang berdasarkan dasar ilmiah yang ada. Sebagai seorang ahli terkemuka dalam psikologi olahraga, Profesor O’Connor telah melakukan penelitian mendalam tentang pengaruh tidur, aktivitas fisik, dan konsumsi kafein terhadap kognisi serta perasaan energi.
Profesor O’Connor memberikan masukan dalam pengembangan fitur Energy Score di Samsung Health, yang memadukan data aktivitas fisik dengan teori dan data neuroscience untuk menciptakan konsep yang disebut “Kapasitas Keseluruhan.” Sebagian besar layanan yang ada saat ini hanya berfokus pada aspek fisik saat mengukur energi. Namun, Overall Capacity mengambil pendekatan yang lebih holistik dengan mempertimbangkan baik faktor fisik maupun kognitif. Stres mental, misalnya, bisa berdampak pada tingkat energi, yang dapat terlihat dari pola tidur yang tidak teratur dan peningkatan kelelahan di saat-saat stres.
Secara mendasar, energi merefleksikan jumlah aktivitas yang bisa dilakukan seseorang dalam batas kapasitas total mereka. Ketika seseorang melakukan beban fisik atau mental melebihi yang biasanya mereka lakukan, maka energi mereka akan berkurang dalam jangka pendek. Sebagai contoh, jika seseorang terbiasa berolahraga dengan intensitas rendah selama 30 menit setiap hari tetapi memilih untuk berolahraga dengan intensitas sedang selama satu jam, maka skor energi mereka kemungkinan akan menurun pada hari berikutnya. Meskipun begitu, berolahraga secara teratur dapat meningkatkan Overall Capacity, yang pada gilirannya dapat meningkatkan Energy Score untuk tingkat intensitas latihan yang sama seiring waktu.
Ketika beban fisik dan kognitif melebihi tingkat rata-rata, hal itu berpotensi menurunkan energi. Namun, latihan yang teratur mampu meningkatkan energi atau setidaknya menjaga energi pada tingkat rata-rata yang lebih tinggi. Energy Score dihitung dengan mempertimbangkan tingkat aktivitas fisik, kualitas tidur, detak jantung saat tidur, dan variabilitas detak jantung saat tidur yang diukur menggunakan perangkat wearable. Samsung Research telah mengembangkan fitur Energy Score ini dengan merujuk pada studi ilmiah serta penelitian klinis yang mempelajari hubungan antara indikator-indikator ini dan tanda-tanda energi yang dilaporkan sendiri, baik fisik maupun kognitif.
Seseorang dapat memperkirakan energi mereka di hari tertentu dengan membandingkan data aktivitas dari hari sebelumnya dengan tingkat aktivitas yang biasa mereka lakukan. Metode ini menggunakan konsep Rasio Beban Kerja Akut terhadap Kronis untuk memprediksi kemungkinan kelelahan dengan menilai beban kerja dalam jangka pendek dan jangka panjang. Tidur, di sisi lain, berhubungan erat dengan kapasitas mental. Pola tidur yang dianalisis meliputi durasi tidur rata-rata selama tujuh hari, konsistensi waktu tidur dan bangun, serta waktu yang diperlukan untuk tertidur, semuanya diintegrasikan ke dalam Skor Energi. Metode ini mengikuti model “cadangan energi,” yang menggali hubungan antara tidur, kelelahan, dan fungsi kognitif, untuk menghitung fluktuasi energi berdasarkan durasi tidur dan ritme sirkadian.
Denyut jantung saat tidur dan variabilitas denyut jantung saat tidur juga berhubungan dengan kapasitas fisik dan mental. Energi diperkirakan dengan membandingkan pengukuran terkini dengan tren data jangka panjang. Ketepatan prediksi akan lebih baik jika pengukuran detak jantung dan variabilitas denyut jantung dilakukan dalam kondisi tidur yang stabil. Indikator yang digunakan untuk menghitung Energy Score terutama berkaitan dengan aktivitas dan tidur, sedangkan detak jantung saat tidur dan variabilitasnya diketahui berkaitan dengan kedua aspek tersebut.
Ada Banyak Indikator di Energy Score dalam Galaxy Watch7
Samsung Research juga mempertimbangkan usia dan jenis kelamin dalam menentukan bobot masing-masing faktor terhadap Skor Energi. Tim peneliti di bawah Profesor O’Connor melakukan eksperimen yang mencakup tes kognitif dan laporan diri tentang energi serta gejala kelelahan, menemukan adanya korelasi signifikan antara Energy Score yang dihasilkan oleh model Samsung dan data klinis dari Universitas Georgia. Skor Energi Samsung Health lebih dari sekadar angka sederhana; angka ini memberikan panduan dan rekomendasi kesehatan berdasarkan tujuh faktor utama yang memengaruhi skor, seperti durasi tidur rata-rata dan aktivitas fisik dari hari sebelumnya.
Untuk mencapai hal ini, Samsung Research menggabungkan model skor energi dengan teknologi AI optimisasi dan AI generatif. AI optimisasi menunjukkan pengaruh utama terhadap skor dan menganalisis tingkat energi serta perubahan gaya hidup terbaru untuk memberikan saran peningkatan. AI generatif kemudian mengolah informasi ini menjadi pesan yang bersahabat dan menjaga privasi pengguna. Panduan kesehatan yang dihasilkan memberikan wawasan kepada pengguna tentang Energy Score mereka dan saran berbasis ilmiah untuk mengatur aktivitas dan istirahat yang sesuai untuk hari tersebut. Dengan perhatian lebih pada faktor-faktor yang memengaruhi Energy Score harian, pengguna dapat memperbaiki kebiasaan hidup mereka.
Energy Score memberikan panduan kesehatan yang dipersonalisasi kepada pengguna melalui pesan yang dirancang oleh AI yang ramah. Profesor O’Connor berkolaborasi dengan para pengembang Samsung untuk meningkatkan keandalan dan validitas Energy Score. Menurutnya, Energy Score secara ilmiah menunjukkan prediksi fluktuasi kemampuan untuk menjalani tes kognitif singkat terkait fokus dan perhatian sepanjang hari, berdasarkan data objektif yang diambil dari sensor perangkat pintar selama seminggu terakhir. Yunsu Lee, Kepala Tim Data Intelligence di Samsung Research, menyatakan bahwa kolaborasi ini membantu menjawab tantangan dengan pendekatan yang bermakna secara ilmiah. Dia menambahkan bahwa mereka akan terus mengembangkan teknologi data dan AI untuk memastikan perangkat Samsung digunakan lebih luas demi meningkatkan kualitas hidup pengguna. Dalam waktu dekat, Galaxy Watch7 akan tersedia untuk membantu memantau kesehatan pengguna dengan fitur Energy Score. Tersedia dalam ukuran 40mm dan 44mm dengan harga masing-masing Rp4.499.000 dan Rp4.999.000, Galaxy Watch7 hadir dengan chipset 3nm. Selain itu, terdapat penawaran menarik cashback hingga Rp499.900 untuk pembelian bersamaan dengan smartphone Galaxy, tablet Galaxy, dan strap jam tangan mulai dari tanggal 30 Juli hingga 6 Agustus 2024.