Tahun 2020, Youtap Indonesia Berhasil Gaet UMKM 15 Kali Lebih Banyak
Youtap Indonesia menutup tahun pertama nya di 2020 dengan hasil yang positif dan sangat menjanjikan meskipun Indonesia mengalami pandemi. Pelopor solusi digital serba bisa ini merupakan teman dagang bagi para pelaku usaha. Tidak heran pada tahun lalu berhasil memproses lebih dari 2.5 juta transaksi. Solusi ini juga diadopsi oleh lebih dari 100 ribu pedagang dari berbagai kalangan. Dengan berpegang pada visinya untuk membantu dan memberdayakan pebisnis khususnya UMKM, Youtap berhasil mendorong adopsi digital. Youtap juga telah membuka peluang yang lebih besar bagi para pedagang, termasuk di tengah masa pandemi ini.
Meskipun baru hadir di tahun ini, Youtap Indonesia sudah berhasil menjalin kerja sama dengan banyak mitra strategis. Contohnya seperti: LinkAja, Shopeepay, BRI, Cashbac, Kredivo, dan lainnya. Youtap bersama mitra penerbit juga mendukung implementasi standardisasi QRIS. Selain digunakan oleh ratusan merchant berskala UMKM, layanan Youtap juga sudah diadopsi merchant di skala enterprise. Mitra ini seperti McDonalds, Solaria, dan AstraPay.
Youtap Indonesia mencatat pertumbuhan signifikan UMKM yang bermigrasi ke digital. Tercermin melalui data internal. Jumlah merchant yang tergabung dalam ekosistem digital Youtap meningkat 15 kali lipat di semester kedua jika dibandingkan dengan semester pertama. Kini, platform Youtap telah digunakan oleh lebih dari 100.000 merchant di kelas enterprise dan UMKM. 40% dari merchant Youtap didominasi oleh sektor kuliner seperti tempat makan dan kedai kopi.
CEO Youtap Indonesia, Herman Suharto mengatakan, “Tahun 2020 memang menjadi sebuah tahun yang membawa tantangan tersendiri. Hal ini karena besarnya perubahan operasional bisnis dan kondisi industri di semua sektor. Namun situasi ini juga mendorong masyarakat untuk bisa semakin kreatif dalam beradaptasi dengan memanfaatkan teknologi. Di Youtap, kami melihat ini sebagai motivasi untuk meningkatkan kinerja serta kualitas layanan dalam mendukung para merchant kami.”
Data-Driven Company
Di tahun ini banyak riset yang dilakukan untuk memahami pasar dan yang berkaitan dengan situasi pandemi. Seperti riset 100 hari new normal (Juli – September 2020). Riset ini mencatat adanya pertumbuhan signifikan dari para pelaku UMKM yang bermigrasi ke sistem digital. Mereka juga mengadopsi pembayaran non tunai sebesar 5 kali lipat, dibandingkan pada masa PSBB pertama (Maret – Juni 2020).
Data dari riset pasar untuk menangkap aspirasi dari pelaku usaha terhadap solusi digital. Data diambil dengan mengidentifikasikan profil pelaku usaha yang dibagi ke dalam 4 persona. Empat persona ini adalah Pejuang Harian (yang menjalankan usaha untuk bertahan hidup dan memenuhi kebutuhan harian) dengan persentase sebesar 33%; Pengikut Arus (sadar adanya resiko usaha namun membutuhkan informasi untuk mengatasinya) dengan persentase tertinggi sebesar 38%; Pencari Peluang (yang sudah memiliki rencana jangka pendek dan paham adanya resiko dalam memiliki usaha) dengan angka sebesar 20%) dan Pemimpi Tangguh (sudah memiliki rencana bisnis dalam hitungan jangka panjang dan memiliki informasi yang cukup untuk mengetahui support yang dibutuhkan) sebesar 10%.
“Riset menjadi hal yang wajib kami lakukan. Bukan hanya agar kami bisa membaca kebutuhan target pasar saja, tapi juga karena kami melihat bahwa data yang kami dapat, bisa menjadi solusi bagi para pelaku usaha. Karena itu, kedepannya, Youtap akan secara berkelanjutan mengedepankan riset demi memberi solusi tepat guna oleh para pelaku usaha baik dari level enterprise hingga mikro.”
Pemberdayaan Pelaku UMKM melalui Ekosistem
Upaya digitalisasi UMKM Indonesia juga digalakkan Youtap melalui berbagai langkah edukasi, termasuk juga bekerja sama dengan beberapa Pemerintah Kota seperti Pemkot Semarang, Bandung dan Medan untuk digitalisasi beberapa ekosistem UMKM strategis. Di kuartal 4 2020 ini, Youtap Indonesia juga bekerja sama dengan Dinas UMKM Kota Bandung, Dinas UMKM Kota Medan, dan Dinas KUKM Kabupaten Garut dalam mengedukasi UMKM binaan dan khalayak umum lewat webinar yang ditayangkan di media sosial seperti Youtube, Facebook, dan Instagram, yang disaksikan lebih dari 20.000 viewers.
Total merchant yang didominasi oleh 98% para pelaku UMKM, pengguna Youtap tersebar di 411 kota dan kabupaten di Indonesia. Jumlah ini meningkat sebesar dua kali lipat dibandingkan semester pertama, 139 kota dan kabupaten. Pengguna Youtap sendiri dapat ditemui hingga di area Indonesia Timur seperti Nabire, Donggala dan Manokwari. Yang menarik, Bandung merupakan kota dengan dengan jumlah merchant Youtap terbanyak, sebesar 12%. Disusul Semarang di peringkat kedua sebanyak 9% dan Surabaya sebesar 7%.
“Ketika para pelaku usaha terpukul oleh dampak pandemi, Youtap terus menghadirkan bantuan yang menyeluruh, mulai dari edukasi solusi digital, sosialisasi pemanfaatan transaksi non tunai, inovasi baru untuk adaptasi saat pandemi, hingga pembangunan fasilitas kebersihan melalui program Bersih Sehat Aman (BSA). Kami bersyukur upaya ini diterima baik oleh para pelaku usaha. Untuk menyongsong tahun baru, kami siap untuk terus memberikan kontribusi kepada para pelaku UMKM melalui platform serba bisa Youtap.” Tambah Herman.
Apresiasi Solusi Bisnis
Diawal dengan tiga jenis layanan, yaitu pengelolaan barang, sistem pembayaran, dan pembuatan laporan, beberapa fitur baru Youtap ikut dikembangkan untuk memudahkan pelaku usaha. Setelah peluncuran resmi “Aplikasi Dagang Youtap” pada bulan Agustus, Youtap terus berinovasi dengan menyediakan opsi pembayaran non tunai sehingga pelaku usaha dapat melakukan transaksi secara aman dan mudah melalui transaksi TTM (Tanpa Tatap Muka). Kode QR merchant cukup dikirimkan kepada pembeli aplikasi chatting dan pembeli dapat langsung melakukan pembayaran.
Melihat adanya kebutuhan untuk memberikan informasi lebih terperinci dalam memantau penjualan, Youtap kemudian meluncurkan “Portal Dagang Youtap” untuk merespons kebutuhan tersebut dan disusul dengan “Youtap Print” yang dapat menjawab tuntutan fleksibilitas pelaku usaha dalam melakukan transaksi di mana pun.
Upaya Youtap yang konsisten mengembangkan inovasi serta mendorong pasar UMKM menembus digitalisasi pun berhasil mendapatkan pengakuan, melalui penghargaan sebagai Indonesia Best Newcomer Company 2020 in MSMEs Startup dari Warta Ekonomi, sebagai bentuk penghargaan atas upaya tiada henti Youtap di tahun pertamanya dalam membantu pelaku usaha di Indonesia. Pengakuan lainnya juga turut diberikan oleh Majalah Marketeers Editor’s Choice Award kategori Omni Marketing Activation of the Year untuk Program Sejuta Usaha Mantap yang berfokus pada pasar UMKM.
“Penghargaan yang kami terima tidak lepas dari kepercayaan yang telah diberikan oleh para mitra dan ratusan ribu jaringan merchant pada layanan Youtap sebagai solusi digital yang memantapkan usaha mereka. Ke depannya fokus kami adalah menjadi aplikasi dagang untuk setiap lini usaha yang dapat membantu dan memberdayakan pelaku usaha untuk pencapaian yang terbaik.”
Peluang di Masa Kebangkitan Ekonomi
Di penghujung tahun luar biasa ini, Youtap Indonesia masih konsisten mengembangkan layanannya. “Saat ini kami juga sedang uji coba beberapa layanan baru dari Youtap. Fitur ini sedang kami siapkan untuk diluncurkan awal tahun 2021. Ini akan menjadi fitur yang sangat menarik bagi para merchant, baik UMKM maupun enterprise. Layanan ini akan membuat para teman dagang (merchant) kami dapat melayani konsumen nya dengan baik dan untuk menjangkau lebih banyak peluang bisnis.”
Optimis dengan kondisi di tahun depan, Herman yakin perkembangan bisnis di tahun depan akan sangat menarik. “Berbeda dengan tahun ini, dimana semua bisnis masih belajar beradaptasi dan melakukan perubahan. Di 2021, semua sektor industri sudah akan jauh lebih tangguh dan siap mendorong pengembangan bisnisnya ke level yang lebih tinggi. Saat ini juga kami juga sedang mempersiapkan program kerjasama yang sangat menarik dengan beberapa perusahaan FMCG besar.”
“Kami juga menyediakan layanan digital lain yang akan live dalam beberapa bulan kedepan. Dari segi operasional bisnis, Youtap sendiri juga akan mulai mengimplementasikan pengembangan dari core business kami yang masih merupakan bagian dari visi dan misi kami dalam memberdayakan semua lini bisnis. Semua program ini akan sangat menarik dan akan membawa peluang yang besar dalam mendorong bangkitnya roda perekonomian Indonesia. Kami sudah sangat siap untuk membantu memaksimalkan semua sektor industri memperoleh pencapaian terbaiknya di 2021.” tutup Herman.